Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Stabilitas Sistem Keuangan yang Baik Membuat Indonesia Tidak Krisis Seperti Turki

25 Juni 2019   07:25 Diperbarui: 26 Juni 2019   03:03 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stabilitas keuangan (Sumber: blog.goodaudience.com)

Misalnya mengupayakan penerimaan negara berupa mata uang asing dari aktivitas ekspor minyak, gas dan yang lainnya. Dengan demikian tidak sampai terjadi gejolak dalam pasar mata uang yang bisa menurunkan kepercayaan masyarakat khususnya investor.

OJK bekerja keras menjaga stabilitas sistem keuangan dengan menjaga tingkat permodalan dan likuiditas Lembaga Jasa Keuangan (LJK) agar tetap memadai. Tingkat resiko juga dikelola dengan baik. Dengan demikian kinerja intermediasi LJK dapat tetap tumbuh positif.

LPS terus memantau pergerakan dana yang terjadi di masyarakat. Jangan sampai terjadi pergerakan dana yang tidak terkendali sehingga menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan atas keamanan dana simpanan masyarakat. Dengan demikian kepercayaan masyarakat tetap tinggi karena yakin pada keamanan dananya yang disimpan pada perbankan.  

KSSK juga terus memantau situasi dan kondisi di masyarakat berdasarkan tren yang terjadi sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali dengan baik. 

Misalnya saat perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru. KSSK menjamin terpenuhinya kebutuhan uang tunai masyarakat dan menjaga kelancaran transaksi sistem pembayaran ataupun layanan jasa keuangan lainnya.

Dengan sinergi dan kerja sama yang baik dari anggota KSSK maka kondisi perekonomian Indonesia bisa tetap terjaga, kondusif dan terus bertumbuh. Indikator keberhasilan menjaga stabilitas sistem keuangan antara lain inflasi yang relatif rendah. Inflasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dalam kisaran angka 3 persen. Bandingkan dengan negara yang sedang mengalami krisis seperti Turki dengan tingkat inflasi mencapai 15 persen.

Indikator lainnya adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif tinggi dibanding banyak negara di dunia yaitu mencapai seputaran angka 5 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak terkait dengan tingginya current account deficit (CAD) seperti yang terjadi di Turki.

Beberapa kalangan di Indonesia ada yang ketakutan berlebihan terhadap posisi utang luar negeri Indonesia yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan krisis. Padahal utang Indonesia selalu dijaga dan dikelola dengan baik oleh Kemenkeu yang juga adalah Ketua KSSK agar tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan. 

Utang luar negeri Indonesia sekitar 30 persen dari GDP, jauh lebih rendah daripada Turki yang mencapai 53,2 persen. Demikian juga utang luar negeri sektor swasta Indonesia baru mencapai 17 persen GDP, sedangkan Turki mencapai 37 persen.

Itulah sebabnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS hanya sampai 7,8 persen saja. Tidak seperti Lira Turki yang merosot sangat rendah hingga pelemahannya mencapai 40 persen. Dengan kebijakan yang tepat maka stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik sehingga tidak mengalami krisis seperti yang terjadi pada Turki.

Upaya keras dan cerdas dari KSSK berhasil menahan gejolak perekenomian dunia sehingga tidak berdampak membahayakan perekonomian Indonesia. Hal ini karena stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga dengan baik sehingga bisa mendorong berbagai aktivitas yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalangan ekonomi dan keuangan internasional pun takjub dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap usaha dan prestasi Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun