Mohon tunggu...
Zaly
Zaly Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seseorang yang gemar menulis cerpen dan karya lainnya. bisa kunjungi akun instagram untuk lebih lanjut !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harmoni Jaranan

9 Juli 2025   18:26 Diperbarui: 9 Juli 2025   18:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil di Kediri, malam itu dipenuhi dengan semangat dan kegembiraan. Warga berkumpul di lapangan desa untuk menyaksikan pertunjukan jaranan, sebuah seni tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya mereka. Lampu-lampu berwarna-warni menghiasi panggung, dan suara gamelan mulai mengalun lembut.

"Dika, kamu sudah datang! Aku sudah menunggu!" seru Rina, seorang gadis berusia dua puluh tahun, saat melihat sahabatnya mendekat.

"Iya, Rina! Aku tidak mau ketinggalan pertunjukan ini. Jaranan selalu menarik!" jawab Dika dengan semangat.

Pertunjukan dimulai dengan iringan gamelan yang semakin menggema. Para penari mengenakan kostum berwarna cerah, lengkap dengan topeng yang menghiasi wajah mereka. Rina dan Dika duduk di barisan depan, terpesona oleh gerakan lincah para penari.

"Lihat, Dika! Mereka sangat hebat!" Rina berteriak, menunjuk ke arah penari yang sedang beraksi.

"Benar! Gerakan mereka sangat sinkron. Aku suka sekali!" Dika menjawab sambil mengangguk.

Di tengah pertunjukan, seorang penari bernama Joko, yang dikenal sebagai penari terbaik di desa itu, melangkah maju. Ia mengenakan kostum yang lebih megah dibandingkan yang lain, dengan hiasan kepala yang berkilau. Joko mulai menari dengan penuh semangat, seolah-olah ia adalah kuda yang berlari bebas.

Baca juga: Guru di Ujung Jari

"Joko memang luar biasa! Dia selalu berhasil memukau penonton," kata Rina dengan kagum.

"Ya, dia memiliki bakat yang luar biasa. Aku ingin belajar menari seperti dia," Dika menjawab sambil tersenyum.

Saat pertunjukan berlangsung, suasana semakin meriah. Penonton bertepuk tangan dan bersorak-sorai setiap kali Joko melakukan gerakan yang menakjubkan. Tiba-tiba, Joko melompat tinggi dan berputar, membuat semua orang terpesona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun