"Wow! Itu luar biasa!" Rina berteriak, tidak bisa menahan rasa kagumnya.
"Dia pasti berlatih keras untuk bisa sebaik itu," Dika menambahkan.
Setelah beberapa saat, pertunjukan memasuki bagian yang lebih dramatis. Joko dan penari lainnya beradu gerakan, menggambarkan pertarungan antara kuda dan penunggangnya. Suara gamelan semakin cepat, menambah ketegangan di udara.
"Ini bagian favoritku! Ayo, kita ikut bertepuk tangan!" Rina berteriak, mengajak penonton lainnya.
Semua orang ikut bertepuk tangan, menciptakan suasana yang semakin meriah. Joko dan para penari lainnya semakin bersemangat, menampilkan gerakan yang lebih energik.
Akhirnya, pertunjukan mencapai puncaknya. Joko melakukan gerakan terakhir yang spektakuler, melompat tinggi dan mendarat dengan anggun. Penonton pun bersorak meriah, memberikan tepuk tangan yang menggema di seluruh lapangan.
"Luar biasa! Aku tidak akan pernah melupakan malam ini!" Dika berteriak, wajahnya bersinar penuh kebahagiaan.
"Ya, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kita harus datang lagi di pertunjukan berikutnya!" Rina menjawab dengan semangat.
Malam itu, di bawah sinar bulan yang cerah, Rina dan Dika pulang dengan hati yang penuh kegembiraan, mengenang keindahan pertunjukan jaranan yang telah menghibur mereka. Pertunjukan itu bukan hanya sekadar seni, tetapi juga sebuah ikatan yang menghubungkan mereka dengan budaya dan tradisi yang kaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI