Mohon tunggu...
Zaly
Zaly Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seseorang yang gemar menulis cerpen dan karya lainnya. bisa kunjungi akun instagram untuk lebih lanjut !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak di Ujung Hutan

14 Juni 2025   19:12 Diperbarui: 14 Juni 2025   19:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Ia dikenal sebagai sosok yang pemberani dan selalu penasaran dengan hal-hal misterius. Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Arif mendengar desas-desus tentang harta karun yang tersembunyi di dalam hutan. Konon, harta itu dijaga oleh makhluk halus yang tidak suka diganggu.

Malam itu, rasa penasaran Arif tak tertahankan. Ia memutuskan untuk menjelajahi hutan, meskipun teman-temannya memperingatkannya untuk tidak melakukannya. Dengan membawa senter dan beberapa perbekalan, Arif melangkah masuk ke dalam hutan. Suara gemerisik daun dan desiran angin menambah suasana mencekam. Namun, semangatnya tak surut.

Setelah berjalan beberapa jam, Arif tiba di sebuah tempat yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Di tengah hutan, terdapat sebuah batu besar yang tertutup lumut, dan di atasnya terdapat ukiran aneh. Arif mendekat dan menyentuh ukiran itu. Tiba-tiba, tanah di sekitarnya bergetar, dan dari balik batu muncul sosok tinggi dengan mata bercahaya.

“Siapa kau yang berani mengganggu tempat ini?” tanya makhluk itu dengan suara menggema.

“Aku Arif, hanya ingin tahu tentang harta karun yang tersembunyi di sini,” jawab Arif dengan suara bergetar.

Makhluk itu menatapnya tajam. “Harta karun bukanlah sesuatu yang bisa diambil sembarangan. Jika kau ingin menemukannya, kau harus melewati tiga ujian.”

“Ujian? Apa saja ujian itu?” tanya Arif, rasa ingin tahunya semakin membara.

“Ujian pertama adalah keberanian. Lompatlah ke jurang ini dan buktikan bahwa kau tidak takut,” kata makhluk itu sambil menunjuk ke jurang dalam yang gelap.

Tanpa ragu, Arif melompat, dan saat ia mendarat, ia menemukan dirinya di sebuah gua yang dipenuhi cahaya berwarna-warni. “Wow, ini luar biasa!” serunya.

Ujian kedua adalah kecerdasan. Di dalam gua, Arif dihadapkan pada teka-teki yang rumit. “Jika kau tidak bisa memecahkan teka-teki ini, kau tidak akan bisa melanjutkan,” kata makhluk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun