Mohon tunggu...
amil triansyah
amil triansyah Mohon Tunggu... Lainnya - keperluan tugas mahasiswa

learn for life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Sahabat

25 November 2020   23:43 Diperbarui: 25 November 2020   23:50 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adnan sering mengajak pulang bareng Nadia namun Nadia selalu menolak dan lebih memilih pulang dengan teman temannya.
Sampai suatu hari Adnan mengajak Nadia untuk mengunjungi pameran seni. 

Nadia awalnya menolak namun ia diyakinkan oleh kedua sahabatnya untuk ikut. Akhirnya Nadia dan Adnan pun pergi ke pameran seni tersebut, mereka saling mengobrol dengan asyik dan merasa satu frekuensi.

Melihat kedekatan antara Nadia dan Adnan, sebenarnya hati Safira sakit. Karena ia sebenarnya menyukai Adnan. Namun Safira menampik jauh jauh perasaan tersebut dan tetap berlaku biasa saja.

Hari hari berlalu Adnan dan Nadia semakin dekat, namun ia merasa ada yang aneh dengan sikap Safira. Ia sudah jarang berkumpul dan menjauhi Nadia. Nadia merasa bingung dengan sikap Safira.

Hingga suatu hari Safira berkata jujur kalau dia tidak kuat melihat kedekatan Nadia dan Adnan.
" Safira gue mau ngomong bentar sama lo, bisa?" kata Nadia kepada Safira
" Sorry nggak bisa gue sibuk." Kata Safira sambil berlalu pergi.
Nadia merasa sangat sedih dengan sikap Safira kepadanya, ia merasa Safira sudah berubah.
" Nadi lo yang sabar ya. Safira emang kaya gitu kan anaknya, labil sama childish juga." Kata Risya sambil menenangkan Nadia.
Sepulang sekolah seperti biasa Risya mampir ke rumah Nadia, namun sekarang terasa berbeda karena sikap Safira yang tiba tiba berubah.
" Risya, gue tuh bingung sama sikapnya Safira. Dia itu kenapa ya kok tiba tiba kaya gini. Gue bingung gue salah apa." Kata Nadia
" Gue juga ngga paham sama dia Nad." Jawab Risya.
" Atau kita ajakin Safira hang out ketempat biasa Ris, siapa tau dia mau." Usul Nadia.
" Boleh. Coba ya gue chat dia. Ah telfon aja lah biar cepet. Dia kan kalo chat slow respon."
" Halo Safii, nongkrong di tempat biasa yuk. Gue gabut nih." Kata Risya ditelfonnya.
" Boleh, ayok lah. Gue siap siap dulu." Jawab Safira diujung telfon.
" Oke gue berangkat sama Nadia ya, nanti lo nyusul." Kata Risya
" What sama Nadia? Gue mending ngga ikut deh kalo sama Nadia." Kata Safira
" Loh kok gitu sih, kita kan sahabatan bertiga masa Nadia ngga boleh ikut." Kata Risya
" APA SAHABAT? Sahabat tuh bisa ngertiin perasaan sahabat lianya. Gue ngga sudi punya sahabat kaya dia. Bye! Jawab Safira.
Nadia bisa mendengar suara Safira karena telfonnya di speaker oleh Risya. Nadia merasa sangat sedih dan bersalah kepada Safira.
" Nad, lo yang sabar ya." Kata Risya.
" Iya Ris, mungkin bener kata Safira gue emang salah ke dia. Oiya lo mendingan hang out gih sama Safira. Safira lagi butuh elo buat temen ceritanya Ris." Jawab Nadia.
" Oke gue mau, gue janji gua bakal bujuk Safira biar kita bertiga bisa akur kaya dulu lagi." Kata Risya sambil mmemeluk Nadia.
Di cafe, Safira dan Risya sedang makan dan Risya berusaha mengorek informasi tentang perubahan sikap Safira.
Akhirnya diketahui kalau Safira berubah karena ia merasa sakit hati dengan kedekatan Adnan dan Nadia. Safira merasa Nadia tidak memikirkannya yang menyukai Adnan.
Risya bercerita kepada Nadia tentang alasan berubahnya sikap Safira. Nadia merasa bingung memilih Adnan atau persahatanya.

Akhirnya Nadia memberanikan diri untuk bicara dengan Adnan.
" Ada apa Nad, tiba tiba lo ngajak ketemuan di sini." Kata Adnan
Ya, memang Nadia mengajak Adnan untuk bertemu di salah satu cafe dengan maksud ingin membicarakan tentang hubungan mereka.
" Adnan, gue minta maaf sebelumnya. Tolong mulai sekarang jauhin gue ya, gue ngga bisa deket deket sama lo lagi." Kata Nadia sambil menunduk karena takut.
" Loh kenapa?" jawab Adnan terkejut
" Kita ngga bisa terus bareng Nan, karena kalau kita bareng banyak hati yang tersakiti. Gue ngga mau persahabtan gue hancur Nan. Gue minta maaf banget." Kata Nadia.

Adnan mengalah dan mengiykan permintaan Nadia walaupun dengan berat hati.
Akhirnya Nadia dan Adnan sudah tidak dekat lagi. Dan Nadia kembali berkumpul dengan sahabatnya. Sakit memang kehilangan seseorang yang kita cintai. Namun lebih sakit lagi kehilangan sahabat hanya karena lelaki dan Nadia memilih sahabat dari pada Adnan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun