Kenyataan Di Lapangan.
Bila di simak, dilapangan hari libur ini berbagai ragam sikap anak anak negeri ini dalam menyikapi hari libur tersebut.
Ada yang menggunakan atau memanfaatkan hari libur hanya untuk beristirahat semata, hanya untuk berkumpul dengan keluarga, ada yang memanfaatkannya untuk berlibur atau bertamasya, ada yang masih harus bekerja bagi yang bertugas lembur, ada yang memanfaatkannya untuk berolahraga, dan beragam kegiatan lainnya serta ada pula yang memanfaatkannya untuk melakukan aktivitas ekonomi, baik mereka selaku pelaku bisnis maupun mereka selaku pekerja/pegawai.
Dari aktivitas tersebut, ada yang bisa menambah pendapatan atau penghasilan dan ada pula yang akan "mengurangi" atau "menguras" pendapatannya atau penghasilannya.
Di lapangan, tidak sedikit anak negeri ini memanfaatkan hari libur untuk berlibur atau bertamasya. Indikasi ini diperlihatkan tempat-tempat hiburan atau objek wisata ramai pengunjung, bahkan jumlahnya melebihi hari biasa atau pada hari kerja atau hari sabtu dan minggu.
Aktivitas liburan ini, dari sisi pihak yang melakukan liburan jelas akan menguras pendapatan atau penghasilan, dan dari sisi pelaku bisnis di bidang hiburan atau bidang wisata akan menambah penghasilannya bahkan ada yang bisa meraup pendapatan dua sampai tiga kali lipat dari hari-hari biasa.
Produktivitas dan Hari Libur.
Memang waktu istirahat atau waktu luang dan atau waktu libur itu dibutuhkan baik bagi pekerja/pegawai maupun non pekerja/pegawai atau pihak selaku pelaku ekonomi lainnya, karena istirahat selain akan mengistirahatkan organ tubuh dari melakukan aktivitas, menginjeksi otot agar tidak tegang, mengistirahatkan pikiran dari berpikir sehari-hari juga dibutuhkan sebagai langkah berikutnya untuk memacu produktivitas.
Dengan beristirahat dan atau dengan berlibur tersebut, tubuh dan atau organ tubuh kita menjadi fit kembali, mendorong energi baru, sehingga dalam bekerja atau menjalankan aktivitas ekonomi lainnya akan berdampak pada "semangat baru", sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas.
Namun, sebaliknya apabila kita salah dalam menyikapi waktu istirahat atau waktu luang dan atau waktu libur tersebut, maka bukan tidak mungkin justru akan menimbulkan dampak negatif.
Misalnya di kalangan pekerja/pegawai justru tidak menambah pendapatan bahkan menguras pendapatan, di pihak pelaku bisnis, timbul kerugian karena ada beberapa hari pekerja/pegawai tidak bekerja, sehingga akan mengganggu operasional unit bisnis mereka.