Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Momentum Ramadhan: Pelaku Bisnis Berlomba-lomba "Menjual Ramadhan"!

11 Maret 2024   16:34 Diperbarui: 11 Maret 2024   16:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas menjual Ramadhon yang dilakukan pelaku bisnis tersebut, tiada lain bertujuan untuk menjaring konsumen sebanyak-banyak-nya dalam rangka meningkatkan volume penjualan, dan atau meningkatkan pendapatan disepanjang bulan Ramadhon.

Bila disimak, semua pelaku bisnis, baik yang sudah lama hadir maupun pelaku bisnis dadakatan tersebut, semua berlomba-lomba dalam rangka memburu rezeki di bulan Ramadhon, sehingga, mereka berterima kasih dengan datangnya bulan Ramadhon.

Namun, ada juga pelaku bisnis  skala kecil yang justru "menyalahkan Ramadhon", terutama bagi pelaku bisnis skala kecil yang menjual makanan/minuman pada siang hari. Dikalangan pelaku bisnis skala kecil yang demikian, "menggerutu", seakan menyalahkan Ramadhon, karena Ramadhon sepi pembeli. Terlepas dari sadar atau tidak, terkadang ucapan yang demikian, mengalir dari mulut pelaku bisnis skala kecil tersebut.

            Bagaimana Sikap Kita?

Sebenarnya, sah-sah saja, pelaku bisnis "menjual Ramadhon" dengan kata lain, memanfaatkan momentum Ramadhon untuk memburu rezeki Ramadhon sebanyak-banyak-nya tersebut.

Hanya tinggal kita selaku konsumen bagaimana menyikapi "glagat" pelaku bisnis tersebut. Kita selaku konsumen harus bijak,  penawaran yang dilakukan pelaku bisnis tersebut jangan ditelan mentah-mentah. Dengan kata lain, jangan mudah terbujuk, sebaiknya dalam berbelanja, harus mengedepankan prinsip "kehati-hatian". Jangan sampai berbelanja didorong oleh emosi, sehingga dalam berbelanja aspek rasionalitas terabaikan.

Jangan sampai dalam berbelanja, tidak memperhatikan aspek harga dan aspek kesehatan suatu produk yang akan dibeli. Dalam memanfaatkan momentum Ramadhon tersebut, pelaku bisnis tidak jarang melakukan tindakan melanggar etika bisnis, bertindak curang, tidak jujur dan merugikan konsumen.

Untuk itu,  kita selaku konsumen harus berhati-hati, jangan sampai kita membeli (terbeli) produk yang sudah kadaluarsa (expired), jangan sampai kita membeli (terbeli) produk yang membahayakan kesehatan, jangan sampai kita membeli (terbeli) produk yang tidak halal.

Silakan saja pelaku bisnis berlomba-lomba "menjual Ramadhon", asal tidak merugikan konsumen, dan tidak menimbulkan eskes negatif dalam hidup dan kehidupan beragama.

Namun, pihak yang berwenang dan berkompeten, harus hadir dalam menyikapi fenomena pelaku bisnis "menjual Ramadhon" tersebut, agar tercipta "kemesraan" antara pelaku bisnis dan konsumen yang ada, khususnya konsumen kalangan muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Pada kesempatan ini saya pun mengucapkan; "Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, dan  apa-apa yang kita lakukan (bisnis dan ibadah) berjalan lancar dan sukses selalu. Semoga!!!!!!       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun