Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seri Confession Of Fashion (Berpetualang Air Terjun dan Menikmati Romantika Alam Bersama Pujaan Hati)

15 April 2024   18:22 Diperbarui: 15 April 2024   22:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: radarcianjur, skyatnightmagazine, haluan co dan ebay diolah dengan canva

Matahari sudah mulai terbit dan gerimis mulai berhenti. Kaki ini mulai berjalan menaiki bebatuan besar dan aku mendengar suara gemercik air. Benar saja, tidak jauh di depan kami, trek sudah mulai berair. Ada batu batuan dan anak sungai. Kakiku mulai basah. Suara gemercik air ini menenangkanku. Bening sekali air nya. 

Tidak lama kami semakin berjalan naik ke atas. Kami berjalan menaiki bebatuan yang mulai besar. Suara gemuruh air terjun semakin terdengar, artinya perjalanan kami semakin dekat. Di depan ku bebatuan semakin besar dan ada air terjun yang tidak terlalu tinggi. Namun warna air nya sangat membius ku , warna nya entah hijau lumut atau toska. Bersyukur kami ke sini pagi setelah subuh, karena kalau telat 1 jam sedikit saja, lokasi ini akan penuh orang - orang. 

Karena kami ke sini bareng artis, David, si host acara traveler,  kebayang dong kalau ke tempat wisata banyak yang akan menginterupsi liburan singkat kami. Suara gemuruh air terjun ini kok rasa nya ingin membuatku berenang. Tapi aku mengurungkan niatku. David dan Dimas bahkan sudah bersiap -siap berenang. Mereka masing -masing sudah mempersiapkan baju renang mereka di ransel mereka. Tidak lama, mereka sudah menceburkan diri untuk berenang. Jam sudah menunjukkan pukul 07:10. Dasar cowok, gak ribet kalau mau berenang. 

Aku menjaga tas - tas mereka dan mengambil beberapa foto curug Panjang. Dengan suasana sepi, curug ini bagaikan kami booking, padahal tidak. Bahagia rasa nya bisa menikmati pemandangan curug panjang di sela - sela bukan tanggal libur. Bagaikan refreshing. Rasa nya ingin ikutan terjun ke dalam. Hmmm.... 

Tidak lama David merangkul ku dengan tubuh nya yang basah. Spontan aku berteriak...

"Jangaaan... make up gw lunturrr nanti...", pekiku sambil menutup wajahku.

"Tariiik Dave , tariik...", teriak Dimas. 

"Oke tenang....tenang,  gw nyebur...sabaaar yaaa....", ucapku sembari menaruh tas ransel ku di atas bebatuan kering. Kemudian melepas jaket puffer dan celana kargo. Aku sengaja membeli baju renang model penyelam tahun kemarin, karena tahun lalu sudah berapa kali aku di ajak teman - teman kantor snorkling dan renang di laut. David menarik tanganku dan menceburkan ku ke dalam sungai. 

"My Victoria Beckham smokey eyes, huhu....", pekikku. Tiba - tiba saja David mencium pipi ku dan segera kabur berenang ke arah Dimas yang tampak nya bahagia banget liat make up ku luntur. 

" lagian ngapain siiiiih pake make up, hahaaa rasaiin....", ledek Dimas dan David.

"Awaaaaas yaaaa.....", balasku segera berenang ke arah mereka. Terjadi adegan kejar - kejaran seru antara aku dan mereka berdua. Segar banget rasa nya berenang masih pagi. Tubuh ku tidak merasa kedinginan. Malah enggan naik. Setelah beberapa saat berenang. Kemudian kami naik dan merebahkan diri di atas bebatuan kering dan mengambil foto bertiga. Sambil melanjutkan cerita soal bunga Eldeweis. Aku jadi penasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun