Mohon tunggu...
M. Ammar Amrulloh
M. Ammar Amrulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai Mahasiswa aktif di IPB University

Memiliki rasa keingintahuan tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebulan Pasca Gempa Cianjur, Kampung Buniaga Kecamatan Pacet Masih Berusaha untuk Pulih

23 Januari 2023   11:47 Diperbarui: 23 Januari 2023   11:51 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

CIANJUR - Gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang Cianjur mengakibatkan kehidupan warga Kampung Buniaga Kecamatan Pacet berubah secara drastis meski pasca sebulan kejadian.

Anggota Karang Taruna Kampung Buniaga, M. Fawwaz Qodr Ramdani mengatakan, meski telah satu bulan pascagempa Cianjur, kehidupan warga Kampung Buniaga masih saja belum kembali normal. Ia menyampaikan, sebagian besar warga sementara tidak dapat tinggal di rumah mereka karena rusak berat akibat gempa. Namun, beberapa minggu kemudian, para warga dapat tinggal dengan nyaman di Hunian Sementara (HUTARA)

"Pasca awal gempa, para warga hanya dapat berkemah dengan mendirikan tenda dadakan di lapangan atau kebun milik warga. Alhamdulillah, setelah beberapa minggu sudah disediakan HUTARA atau Hunian Sementara yang disediakan oleh pemerintah," kata Fawwaz.

Bukan hanya bantuan tempat tinggal sementara saja, keperluan logistik baik itu sembako ataupun pakaian disalurkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan walaupun sebulan pascagempa di Kampung Buniaga. Tidak hanya itu, para TNI yang berjaga pun ikut serta dalam membantu mengembalikan mental para korban terutama anak-anak yang ada di Kampung Buniaga dengan hiburan apa adanya.

"Pemerintah terus memberikan bantuannya ke kami walaupun sudah sebulan lebih kejadian gempa Cianjur itu. Dan banyak pula mobil-mobil TNI yang berjaga hingga kini (30/12/2022). Mereka ikut serta untuk membantu menghibur para korban, khususnya para anak kecil dengan alat seadanya di Kampung. Karena memang anak kecil inilah yang terlihat sangat kaget atas kejadian ini," ujar Fawwaz ketika diwawancarai.

Sementara itu, selain hanya menunggu bantuan datang terus-menerus, para korban pun berusaha memperbaiki rumah mereka yang sekiranya dapat diperbaiki sendiri sedikit demi sedikit. Tak hanya membangun ulang, ada pula korban yang harus rela rumahnya dirubuhkan. Karena kondisi pondasi bangunannya yang berbahaya apabila dimasuki. Hal ini dilakukan secara gotong royong oleh para warga dan TNI yang berjaga di sana.

"Untuk sekarang para korban sudah mulai mencicil membangun rumah mereka. Yang sekiranya bisa dibangun, mereka bangun. Tapi ada juga warga yang rumahnya dirubuhkan akibat pondasinya yang sangat mengkhawatirkan. Sehingga berbahaya sekali apabila dipaksa masuk ke rumah itu," tutur Fawwaz.

Para warga berharap, pemerintah sudah mulai memberikan bantuan, baik itu dalam bentuk materiil ataupun non materiil berupa uang tunai untuk kerusakan-kerusakan pada rumah mereka secepatnya.

"Harapan saya dan warga lainnya, semoga pemerintah sudah dapat memberikan bantuan kepada para korban, baik itu mengirimkan bahan bangunan atau tidak uang tunai untuk kerusakan rumah mereka. Semakin cepat, lebih baik," kata Fawwaz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun