Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Mengenal Beberapa Jenis Kuliner Kampung yang Wajib Anda Cicipi

23 Desember 2022   10:12 Diperbarui: 23 Desember 2022   10:21 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kuliner lokal dari Kampung Loha, Manggarai Barat-NTT (Dokumen Pribadi Nana Amand) 

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beraneka ragam jenis kuliner yang tersebar di tiap-tiap daerah, dari Sabang sampai Merauke. Keanekaragaman jenis kuliner yang dimiliki tersebut sejatinya merupakan simbol kekhasan dan kearifan yang patut disyukuri dan mutlak untuk dilestarikan secara terus-menerus.

Sebagaimana yang hendak saya bagikan kali ini adalah beberapa jenis kuliner lokal yang ada di tempat saya tepatnya di kampung Loha, Manggarai Barat-NTT. Beberapa jenis kuliner yang dimaksud tersebut boleh dikatakan sebagai simbol kearifan hidup dari masyarakat setempat. Karena hampir semua bahan baku yang digunakan selaras dengan kebiasaan atau rutinitas sehari-hari dari warga kampung, seperti berkebun atau berladang.

Sebagaimana konteksnya adalah kampung, tentu memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan kuliner-kuliner mewah di luar sana. Apalagi jenis bahan-bahan dan campuran bumbu yang serba alami dan sederhana membuat cita rasa kampungnya sangat istimewa. Dan tidak menutup kemungkinan untuk disandingkan dengan kuliner-kuliner mewah ala kota. 

Sekali lagi, sekalipun sederhana dalam hal pembuatannya namun terasa sultan di lidah dan tentunya juga membuat siapa pun yang mengonsumsinya semakin awet muda dan umur panjang (ehem). Karena memang semua bahannya  serba alami tanpa terkontaminasi dengan pengawet apa pun. 

Beberapa kuliner kampung yang akan saya ulik berikut ini hanyalah beberapa jenis dari sekian jenis kuliner yang ada dan disuguhkan dari kampung, yakni:


1. Nasi Bobo

Potret Nasi Bobo yang diisi dalam bambu. (Dokumen Pribadi Nana Amand) 
Potret Nasi Bobo yang diisi dalam bambu. (Dokumen Pribadi Nana Amand) 

Secara harafiah nasi bobo adalah jenis nasi yang dimasak dengan cara dibakar/dipanggang di atas tungku api. Wadah yang digunakan bukanlah periuk atau sejenisnya melainkan diisi dalam tabung bambu.

Bahan-bahannya tentu yang paling pertama adalah beras. Paling maknyus kalau berasnya itu beras putih dicampur dengan beras merah dan ditambah dengan urat-urat daging. Entah itu daging ayam atau babi. Lalu, beras disangrai terlebih dahulu menggunakan kuali. Kemudian sebagai campurannya adalah cukup dengan santan kelapa. 

Jika sudah disangrai, selanjutnya disatukan dalam tabung bambu yang sudah disiapkan sebagai wadah untuk siap dibakar. Jangan lupa lubang bambu ditutupi dengan daun pisang hingga rapat. Supaya lebih aman, sebaiknya bambu dibakar dengan posisi berdiri. Dan selalu dibolak-balik supaya panas api bisa masuk secara merata. 

Jika sudah dirasa cukup, silahkan langsung diangkat dan dibiarkan beberapa saat hingga panasnya berkurang. baru setelahnya bambu dibelah secara pelan-pelan dan nasi bobo pun siap untuk disajikan. Akan lebih joss kalau dicampur dengan sambal, tergantung selera. Tentu rasanya itu sampai 'kuping hilang' orang kampung bilang. Heu heu heu.

2. Ute Bobo

Potret ute Bobo (dokumen pribadi Nana Amand) 
Potret ute Bobo (dokumen pribadi Nana Amand) 

Secara harafiah Ute berarti sayur sedangkan Bobo bisa diartikan bakar atau panggang. Dengan demikian, ute bobo merupakan salah satu jenis masakan sayuran dengan cara dibakar dengan bambu sebagai wadah dasar. 

Dari terminologi kata ini tentu sudah mengandung kekhasan tersendiri. Sebab hampir setiap kita yang namanya memasak sayur itu pasti ditumis di atas kuali atau wajan atau direbus di dalam periuk dan sejenisnya.

Namun, berbeda dengan ute bobo, cara memasaknya adalah dibakar yang diracik dengan bumbu-bumbu alami tanpa mengandung pengawet sama sekali. 

Adapun jenis sayur-sayuran yang digunakan untuk membuat ute bobo diantaranya: pucuk labu (labu hijau dan labu kuning), buah pare, jantung pisang, terung, kacang panjang, rebung, jamur hutan (yang bisa untuk dikonsumsi) dan suwiran ikan kering. 

kemudian bumbu yang wajib disiapkan adalah kunyit, bawang, halia, daun sere, daun kemangi, daun rosela (sebagai penyedap rasa asam) dan dilengkapi dengan parutan kelapa.

Cara memasaknya adalah pertama-pertama semua jenis sayuran tersebut dipotong kecil-kecil hingga sampai merata. kemudian semua bumbu dihaluskan dengan cara diulek atau diparut. sebelum dimasukkan ke dalam bambu, terlebih dahulu disangrai dengan menggunakan kuali hingga sampai setengah matang. yang paling pertama disangrai adalah bumbu yang sudah dihaluskan. Selang beberapa menit kemudian barulah dimasukkan dengan sayur. Dan tak lupa juga ditambah dengan santan kelapa dengan takaran beberapa mili liter saja. Jika sudah setengah matang, masukkan garam dan penyedap rasa sesuai takaran yang tepat. Lalu diaduk hingga merata. 

Jika sudah benar-benar merata dan sudah setengah matang, sayur pun langsung diangkat dan dimasukkan ke dalam beberapa ruas bambu yang sudah disediakan, untuk kemudian dibakar dengan posisi berdiri di sekitar tungku api hingga sampai benar-benar matang. jangan lupa pada lubang bambu ditutupi dengan daun pisang agar masakan tidak tumpah ke luar atau asap api masuk sampai ke dalam.

Jika dirasa sudah matang, ute bobo tersebut langsung diangkat dan dibiarkan agak dingin baru dituangkan di atas wadah yang telah disiapkan. Dan selanjutnya ute bobo pun siap untuk disajikan.

Ute bobo sangat cocok dikonsumsi dengan jagung rebus atau jagung bakar. Rasanya sungguh lebih dari sultan.

3. Ute Uma Rana

Potret ute Uma rana (dokumen pribadi Nana Amand) 
Potret ute Uma rana (dokumen pribadi Nana Amand) 

Dari segi namanya, Ute berarti sayur dan Uma Rana berarti ladang baru. Ute uma rana berarti sayuran yang bersumber dari ladang atau huma yang baru dibuka dan ditanami dengan berbagai jenis tanam. Biasanya ada padi dan jagung sebagai komoditi utama yang ditanam dan beberapa jenis sayuran seperti labu kuning (labu besi dalam dialek Flores), mentimun, peria, bayam, kacang-kacangan dll. 

Khusus untuk membuat ute uma rana, beberapa jenis sayuran yang biasa digunakan adalah pucuk labu kuning dan pucuk mentimun, buah labu kuning yang masih muda sekaligus dengan bunga dari labu kuning tersebut. Semuanya diiris kecil-kecil sesuai dengan selera yang dipakai.

Adapun bumbu yang mau digunakan itu cukup dua jenis saja yaitu halia dan daun sere. Keduanya dimemarkan terlebih dahulu supaya tidak terlalu keras. 

Cara memasaknya pun sangat sederhana dan mudah yakni, cukup rebuskan saja air terlebih dahulu menggunakan kuali atau wajan hingga mendidih. 

Jika sudah mendidih, kemudian masukkan bumbu terlebih dahulu, lalu beberapa menit berselang semua sayuran dimasukkan. 

Lalu jangan lupa masukkan garam dengan penyedap rasa secukupnya. Lalu jika sudah dirasa cukup, ute uma rana pun langsung diangkat dan siap untuk disajikan. 

Ute uma rana bagi masyarakat lokal sering dikenal sebagai sayuran bening. Tersebab cara memasaknya yang simpel dan mudah. Sayuran ini cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang mengidap penyakit darah tinggi, kolesterol dan sejenisnya. 

4. Ute Lomak

Potret ute lomak (dokumen pribadi Nana Amand) 
Potret ute lomak (dokumen pribadi Nana Amand) 

Kalau yang satu ini barangkali sudah sangat lumrah dikenal oleh sebagaian besar pecinta kuliner di mana pun. Cuma mungkin saja karena beda namanya, yaitu: ute lomak (Manggarai: sayur lawar). 

Sayur lawar atau yang dikenal dengan nama ute lomak oleh masyarakat lokal setempat itu terbuat dari campuran bunga pepaya, buah pepaya muda dan daun ubi. Semuanya disatukan dengan parutan kelapa sebagai adonan utama membentuk lawar. 

Kemudian bumbu yang biasa digunakan oleh warga lokal yaitu, bawang merah dan bawang putih yang dihaluskan, dicampur dengan halusan kunyit dengan takaran secukupnya saja dan tak lupa garam dan penyedap rasa dicampur satu kali.

Pertam-tama, sayuran tadi direbuskan terlebih dahulu hingga sampai benar-benar lunak. Dan juga supaya kandungan pahit dari bunga dan buah pepaya berkurang. jika sudah, maka silahkan diangkat dan tiriskan hingga airnya mengering. Kemudian, tumiskan bumbu terlebih dahulu hingga benar-benar beraroma sedap. Lalu, masukkan parutan kelapa untuk disangrai bersama dengan bumbu tadi hingga matang. barulah kemudian, sayur yang sudah ditiris tadi disatukan dengan kelapa yang sudah disangrai menggunakan kuali. Upayakan untuk selalu dibolak-balik hingga benar-benar tercampur satu kali hingga sampai merata. 

Selang beberapa menit kemudian jika sudah dirasa cukup, maka ute lomak pun langsung diangkat dan siap untuk disajikan. 

Mengonsumsi ute lomak akan lebih mesra bila pasangannya itu jagung rebus atau ubi rebus dan sejenisnya. 

Biar lebih adem lagi, bisa ditambahkan juga dengan sambal atau ikan bakar, tergantung dari selera masing-masing. 

Itulah kurang lebih beberapa kuliner kampung yang wajib Anda cicipi. Tapi hati-hati jangan sampai 'kuping Anda hilang' tersebab cita rasanya yang sangat sultan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun