Mohon tunggu...
Amanda MeisyaSalsabila
Amanda MeisyaSalsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

12 Mipa 4

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berjuang di Tengah Pilu

24 Februari 2021   08:35 Diperbarui: 24 Februari 2021   08:47 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Aku yang mendengar itu langsung berpikir untuk mewujudkan keinginanku

"Boleh itu Bun, aku mau pindah tapi ke SMK ya Bun"

Setelah aku berbicara seperti itu aku langsung mencium bundaku dan pamit untuk bertemu teman-teman. Bunda hanya bisa pasrah untuk menuruti kemauanku karena memang bunda benar-benar ingin aku berubah.

Pembicaraan ini sampai ke telinga ayah ketika ayah sudah pulang dari pekerjaannya. Dan ayah langsung emosi karena memang ayah sangat menentang aku bersekolah SMK dan kejadian buruk pun terulang kembali. Tetapi aku tetap teguh dengan pilihanku bahwa aku akan tetap pindah ke salah satu SMK yang ada di sekitar rumahku. Sampai pada akhirnya ayah menyerah dengan keinginanku.

Hari-hariku ketika bersekolah di sekolah baruku berjalan dengan lebih baik dan tentunya ketika sampai di rumah terkadang mimpi buruk itu terjadi lagi. Terus begitu sampai beberapa bulan setelah aku bersekolah di SMK itu aku mendapat kabar bahwa orang tuaku akan berpisah.

Bak disambar petir di siang bolong. Emosi, sedih dan semacamnya bercampur menjadi satu. Karena tak terima dengan kenyataan ini aku putuskan untuk pergi ke rumah nenekku. Di sana aku menangis, menumpahkan segala emosi yang terpendam. Meruntuhkan sejenak benteng pertahanan yang sudah aku bangun selama bertahun-tahun.

Sejak kejadian itu sikapku perlahan berubah menjadi lebih dingin. Sebenarnya aku sudah lelah dengan semua kejadian yang terjadi di dalam hidupku. Tetapi aku masih memiliki bunda yang harus aku banggakan. Aku tidak berontak seperti dulu, aku hanya lebih memfokuskan kemana aku harus mengambil langkah dan bagaimana aku harus melanjutkan hidupku setelah lulus sekolah agar aku bisa membuat orang-orang di sekitarku bangga. Dan aku harus mematahkan omongan-omongan yang selalu di keluarkan oleh teman-teman orang tuaku setiap bertemu denganku bahwa nantinya aku hanya akan mengikuti orang tuaku agar bisa bekerja di salah satu perusahaan yang orang tuaku tempati untuk bekerja.

Menjelang kelulusanku, aku harus menyiapkan laporan hasil PKL yang sebenarnya lebih mirip seperti skripsi S1 dan harus menjalani sidang dari laporan yang telah aku buat. Sudah berkali-kali aku menyusun ulang laporan tersebut karena berbagai alasan. Mulai dari adanya kesalahan sampai file laporanku hilang.

Setelah laporanku disetujui oleh guru pembimbing, akhirnya tiba hari dimana aku harus menjalani sidang. Selagi aku menunggu giliranku dipanggil, aku sarapan terlebih dahulu di kantin sekolah bersama dengan teman-temanku. Setelah selesai aku kembali lagi ke depan ruangan sidang tetapi aku merasakan hal yang tidak enak di dalam tubuhku. Dan aku baru ingat bahwa aku salah makan. Aku memakan makanan yang dilarang oleh dokter dan alhasil beberapa menit kemudian aku pingsan dan dilarikan ke UKS.

Hal itu sampai ke telinga bundaku dan bundaku langsung menjemputku ke sekolah agar aku dibawa ke rumah sakit. Karena ini aku mengharuskan mengganti jadwal sidang.

Hari-hari berikutnya aku berhasil menyelesaikan sidang dan aku tinggal menunggu kelulusan. Selagi menunggu kelulusan, aku menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-temanku dan juga aku mencari pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun