Mohon tunggu...
Amanda Vera Putri Wijayanti
Amanda Vera Putri Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Love myself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Ramadhan Terakhirku

1 Desember 2020   21:34 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam. Pasalnya pada bulan ini merupakan bulan penuh berkah. Kebaikan, kebahagiaan, kekeluargaan bagi mereka. Begitu juga diriku, inginku pada bulan Ramadhan kali ini memberikan  kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung. Aku ingin Ramadhan kali ini menjadi kenangan terindah bagiku. Mungkin Ramadhan kali ini Ramadhan terakhir bagiku. Kita tidak tau sampai kapan kita hidup termasuk diriku. Hanya Allahlah yang mengetahuinya. Aku berharap Allah memberikanku waktu lebih lama untuk mewujudkan impianku.

" Sayang, kamu sudah siap atau belum?" terdengar seseorang mengetuk kamarku dan ternyata itu suara mama. " Sudah mah." Jawabku. " Kalau begitu cepat kamu keluar, di luar sudah ditunggu Lia tuh." Ucap Mama. " Iya mah." Kataku. Saat akan keluar kamar, tiba -- tiba kepalaku sakit dan kemudiaan aku merasakan ada cairan keluar dari hidungku. Ketika aku pegang tenyata cairan tersebut darah. 

"Aish jangan sekarang" Batinku, aku ambil tisu untuk membersihkan  darah yang keluar. Aku gigit bibirku untuk mencegahku berteriak kesakitan dan berakhir orang ada di rumah panik, tanganku terus menjambak rambutku dengan harapan supaya rasa sakitnya berkurang. Kemudian aku ambil obatku yang berada di dekat kasur lalu meminumnya. 

Kalian bingung, bertanya-tanya mengapa aku tidak puasa?  Jawabanya yaitu karena aku sakit. Padahal aku ingin berpuasa tapi aku tidak bisa. Karena apabila penyakitku kambuh, aku harus meminum obatku supaya sakitnya menghilang. Ketika sudah merasa lebih baik, aku keluar dari kamarku untuk bertemu dengan Lia.

" Assalamualaikum Lia." Ucapku. " Waalaikumsalam, sudah siap? ayo yang lain sudah menunggu." Kata Lia. " Iya sudah, ayo kita berangkat." Jawabku. " Mah aku berangkat dulu ya." Pamitku kepada Mama sambil mencium telapak tangan beliau. " Saya juga mau pamit tante." Pamit Lia kepada mama sambil mencium telapak tangan mama. " Iya hati-hati di jalan ya anak -- anak." Ucap Mama. " Iya mah/tante." Jawabku dan Lia secara serempak.

Sepanjang perjalanan kami berbincang-bincang sambil sesekali tertawa apa bila ada pembicaraan yang menurut kami lucu. Tidak lama kemudian kami sampai ke tempat tujuan. Aku melihat ternyata sudah banyak yang berkumpul di depan Panti Asuhan Indah Kasih. " Assalamualaikum." Ucapku dan Lia kompak. " Waalaikumsalam." Jawab mereka. " Akhirnya datang juga kalian, ayo kita masuk ke dalam." Kata Dewi. " Ayooo...." Ucap kami serempak.

" Assalamualaikum." Ucap kami ketika di depan pintu masuk panti asuhan. " Waalaikumsalam, Kalian sudah datang, ayo masuk." Ucap wanita paruh baya, beliau adalah Ibu Panti yang bernama Bu Sarah. " Terima Kasih Bu." Ucap kami. " Silakan duduk dulu anak -- anak." Kata beliau. " Terima Kasih Bu, kami mau langsung bekerja saja Bu." Kata Zia. " Baiklah, ayo ikut ibu ke dapur." Kata Bu Sarah sambil berjalan menuju dapur diikuti dengan kami. Sesampainya di dapur, " Silakan, Kalian bebas menggunakan apa saja yang ada di dapur. Ibu tinggal dulu." Ucap beliau. " Baiklah Bu." Ucap kami.

Dapur di panti sangat luas, biasanya anak--anak panti akan memasak di sini sesuai dengan jadwal mereka masing-masing. Tetapi khusus hari ini kami yang akan memasak makanan untuk berbuka puasa. Kami memulai untuk memasak. Kami dibagi menjadi 2 kelompok. Kalompok pertama yang terdiri dari Zia, Dewi, Fifi, Adit, Kusworo, dan Fuad bertugas untuk membuat makan inti untuk berbuka. Makanan inti yang kami buat adalah ayam tepung, kering tempe, dan bihun goreng. Kelompok kedua yang terdiri dari  Aku, Lia, Eka, Fahmi, Refangga, dan Vian bertugas untuk membuat takjil. Sedangkan untuk takjil kami membuat es buah.

Kami langsung mengerjakan tugas kami masing-masing. Bahan--bahan yang sebelumnya telah kami beli menggunakan uang yang kami kumpulkan dikeluarkan untuk diolah. Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing--masing begitu juga dengan diriku. Aku bertugas untuk mengupas buah--buahan dengan dibantu oleh Vian, sedangkan Lia sedang membuka tutup sirup dan susu. Eka sedang menyiapkan tempat untuk es buah sedangkan Fahmi dan Refangga bertugas untuk menghanghancurkan es batu menjadi potongan kecil--kecil. " Kak Yanti." Aku langsung membalikan badanku dan terlihat ada anak yang berumur lebih muda dariku mendekat kearahku. 

" Iya Nisa, ada apa?" Ucapku kepada Nisa. " Kak, kami boleh ikut bantu?" Ucap Nisa. Aku melihat dibelakang Nisa sudah ada 5 anak yang seumuran dengan Nisa. Akupun tersenyum kepada mereka. " Baiklah kalau itu mau kalian." Kataku. " Asik, makasih ya kak." Ucap Nisa disertai senyuman. " Baiklah adik--adikku, kakak akan membagi tugas kalian masing-masing. Nisa dan Devi membantu Kakak untuk buat es buah bersama dengan Kak Eka, Kak Lia, Kak Fahmi, Kak Vian, dan Kak Refangga. Sedangkan Tika, Bagas, Elisa membantu untuk membuat makan inti bersama Kak Zia, Kak Dewi, Kak Kusworo, Kak Adit, Kak Fuad, dan Kak Fifi." Kataku. " Siap laksanakan Kak." Ucap mereka kompak. Mereka langsung membaur dengan kami untuk membuat makanan buka puasa.

Kami mengerjakan tugas dengan dipenuhi canda tawa. Walaupun mereka sedang berpuasa tetapi mereka tetap ceria. Aku melihat Adit sedang menjahili Zia dengan mencorengkan muka Zia dengan tepung yang kami gunakan untuk membuat ayam tepung. Zia berseru marah dengan kelakuan Adit, Zia berniat untuk membalas kelakuan Adit, Adit langsung berlari menghindari Zia. Alhasil terjadilah aksi kejar-kejaran antara Adit dengan Zia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun