Mohon tunggu...
Amanda Fathin Nabiila
Amanda Fathin Nabiila Mohon Tunggu... Mahasiswa - @amandanabiila

A well-educated mind will always have more questions than answers -Helen Keller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bio-Pestisida Calliandra Haematocephala, Pendukung Proteksi Tanaman

27 November 2021   22:13 Diperbarui: 28 November 2021   02:11 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Penggunaan biopestisida dari kaliandra ini tentu saja dapat mendukung terwujudnya pertanian organik. Dengan demikian pertanian organik mampu menghasilkan tanaman pangan yang aman dikonsumi (food safety attributes), memiliki kandungan nutrisi yang tinggi (nutritional attributesi) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes) (Budiyanto, Muizzudin, Husamah, dan Permana 2018). Untuk memaksimalkan hal ini, masyarakat terutama petani perlu diberikan edukasi secara komprehensif agar dapat menerapkan pertanian organik dengan baik dimana memperkaya pengetahuan petani agar dapat membuat dan menggunakan pestisida organik. Umumnya, para petani masih memiliki paradigma dalam menggunakan pestisida dan pupuk sintesis dimana sudah digunakan sejak lama. Dengan demikian, perlu adanya pengubahan mindset petani untuk mengubah kebiasaan menjadi upaya pengendalian hama terpadu yang lebih alami dan ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya penyebaran informasi juga diseminasi IPTEK dengan menggalakkan kegiatan seperti penyuluhan, sosialisasi, ataupun pelatihan teknik pembuatan bio-pestisida alami untuk mampu mengendalikan hama dan penyakit tanaman baik pada skala individu maupun kelompok (Yusuf 2012).


Kaliandra merupakan tanaman berprotein tinggi sehingga mengandung zat tanin yang cukup toksik bagi hewan. Untuk itulah, zat tanin dalam daun kaliandra ini dapat diolah menjadi bio-pestisida alami yang memiliki berbagai keuntungan seperti mudah ditemukan, mudah dibuat, memiliki sisi ekonomis, dan efektif untuk mengendalikan  hama belalang, ulat, wereng atau insekta lainnya. Tidak hanya itu, ekstrak kaliandra ini juga dapat menjadi alternatif yang tepat bagi tanaman pangan yang sudah mengalami resistensi pestisida. Pembuatan bio-pestisida ini juga dapat menjadi salah satu kontribusi positif dalam membentuk pertanian organik di masyarakat yang sangat esensial dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan (suistainable). Dengan demikian, diharapkan upaya di atas dapat menjadi sarana yang tepat dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman yang kuat, tanggung, dan berkelanjutan.

REFERENSI
Budiyanto, M., Muizzudin, Husamah, Permana, F. 2018. Implementasi PKM Kelompok Petani Organik di Desa Wonorejo  Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang Mengalami Masalah Fungisida. International Journal of Community Service Learning. 213-219.
Mudjiono, G. 2013. Pengelolaan Hama Terpadu : Konsep, Taktik, Strategi, Penyusunan Program HPT, dan Impelementasinya. Malang: UB Press.
Rahmiyah, M., Wildaniyah, U., Arsi, Septiarini, D., Yulistin, E., Karenina, T., Hanif, A. 2021. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Siamtuti, W., Aftiarani, R., Wardhani, Z., Alfianto, N., & Hartoko, I. 2017. Potensi Tannin pada Ramuan Nginang sebagai Insektisida Nabati yang Ramah Lingkungan. Bioeksperimen. 3 (2) 83-94.
Yusuf, R. 2012. Potensi dan Kendala Pemanfaatan Pestisida Nabati dalam Pengendalian Hama pada Budidaya Sayuran Organik. Seminar UR-UKM. 171-173.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun