Mohon tunggu...
Amalia Desy Nirmalasari
Amalia Desy Nirmalasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah Guru Bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah Bawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Cerita Praktik Baik

11 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 11 Desember 2022   19:09 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK Muhammadiyah Bawang

Lingkup Pendidikan


Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Peserta didik dapat mengembangkan isi hikayat yang didengar dan dibaca, menceritakan kembali hikayat dengan memperhatikan pokok-pokok isi didalamnya

Penulis

Amalia Desy Nirmalasari

Tanggal

05 Desember 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kegiatan ini kami menggunakan model pembelajaran Project Based learning, menggunakan media pembelajaran video, Power Point, dan Madding. Materi yang kami sampaikan kepada peserta didik ialah yang berfokus pada menceritakan kembali cerita rakyat (Hikayat) yang didengar dan dibaca.

Hal ini penting untuk kami bagikan karena penggunaan model pembelajaran PJBL barangkali dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam materi menceritakan kembali cerita Hikayat yang didengar dan dibaca sehingga pembelajaran dapat tercapai dan pembelajaran dapat berorientasi pada siswa.  Selain itu, kecenderungan siswa jaman sekarang yang lebih menyukai berselancar dengan kecepatan internet lewat gawainya, membuat kami, sebagai pendidik, harus memahami dan menguasai perangkat teknologi informasi agar kegiatan pembelajaran lebih interaktif dengan memanfaatkan software teknologi tersebut.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran ini yaitu, kebiasaan saya sebagai pendidik masih mengajar dengan model pembelajaran konvensional sehingga perlu adanya penyesuaian agar pembelajaran sesuai dengan tahapan atau syntak dari model PJBL. Pembelajaran Hikayat memang cukup sulit karena siswa belum terbiasa dengan kata-kata sulit yang merupakan istilah kuno atau Bahasa melayu serta majas-majas jadi perlu pemahaman dan membiasakan siswa untuk sering membaca dan mendengarkan cerita atau dongeng hikayat dan sejenisnya. Hal ini cukup menjadi kendala karena seringkali siswa hanya menonton kartun yang ada di televisi jadi siswa belum terbiasa dengan dongeng kerajaan atau dongeng dengan Bahasa atau kata-kata yang mereka anggap asing, jadi butuh bimbingan untuk memahami sebuah hikayat dan siswa butuh contoh cerita hikayat dengan Bahasa yang mudah dipahami.

 

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Secara teknis, langkah yang perlu dilakukan antara lain: pertama, terkait model pembelajaran kami telah mempelajari dan mengujicobakan agar kegiatan pembelajaran yang kami lakukan tidak terlalu menyimpang/sesuai dengan sintak yang ada. Kedua, dengan menggunakan media madding siswa jadi tertarik dengan cerita hikayat. Ketiga, dengan model pembelajaran PJBL yang kami terapkan, diharapkan siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan lebih mudah.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dari kegiatan ini kami mendapati beberapa temuan, siswa merasa lebih tertarik dengan media yang kami terapkan, hal itu sudah kami konfirmasi melalui refleksi setelah pembelajaran karena siswa merasa senang ketika membuat madding menggambar dan menempel mereka berfikir bahwa madding bisa membuat mereka menjadi lebih kreatif. Produk berupa madding yang siswa tempel di tempat madding sekolah. Oleh karena media sangat berpengaruh untuk pembelajaran, karena siswa lebih menyukai praktek dan bersenang-senang ketika pembelajaran agar mereka tidak merasa bosan.

Respon dari guru sejawat mengatakan bahwa media madding bias meningkatkan kreatifitas anak dan kekompakkan dalam kelompok. Siswa terlihat menikmati dan tertarik dengan cara pembalajaran saya karna mereka terlihat bersemangat dan antusias untuk berpendapat dan presentasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun