Mohon tunggu...
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI Mohon Tunggu... MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lindungi Flora dan Fauna: Edukasi Mitigasi Bencana Biotik untuk Masa Depan Alam Kita

6 Oktober 2025   23:40 Diperbarui: 6 Oktober 2025   23:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembilan dari 17 spesies dari keluarga tanaman teh juga terancam karena mereka digunakan untuk membuat teh dan obat-obatan, atau sebagai tanaman hias dan kayu bakar.

"Hilangnya tanaman ini akan mengurangi keragaman genetik teh," kata Hilton-Taylor. Tanaman ini berpotensi sebagai spesies pengganti untuk spesies yang digunakan dalam produksi teh saat ini, jika kondisi lingkungan berubah di masa depan. (stu)

*Flora dan Fauna dalam Ancaman: Konsekuensi Aktivitas Manusia* https://www.kompasiana.com/putipuspitasari/6756b8a0c925c4212b42dc73/flora-dan-fauna-dalam-ancaman-konsekuensi-aktivitas-manusia?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile 

https://www.scribd.com/presentation/389763939/Faktor-Penyebab-Punahnya-Flora-Dan-Fauna-Di-Indonesia 

https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial

https://m.antaranews.com/infografik/3505491/melestarikan-keanekaragaman-hayati-indonesia
https://m.antaranews.com/infografik/3505491/melestarikan-keanekaragaman-hayati-indonesia

1. Isu dan Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Tahun 2025

Indonesia dikenal sebagai negara mega-biodiversity dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya dan beragam. Namun, tantangan besar terus menghantui keberlanjutan kekayaan alam ini. Berdasarkan data tahun 2025, lebih dari 60% dari 133 mamalia endemik di Indonesia masuk dalam status terancam punah. Selain itu, sekitar 31% spesies tumbuhan endemik menghadapi risiko kehilangan habitat yang semakin parah, sementara hampir 50% ekosistem gambut yang sangat penting sudah mengalami kerusakan serius.Masalah utama yang dihadapi adalah degradasi habitat akibat deforestasi, perburuan liar, eksploitasi yang tidak terkendali, dan perubahan iklim. Spesies invasif seperti ikan sapu-sapu dan gulma eceng gondok semakin memperburuk tekanan terhadap ekosistem asli Indonesia. Kebakaran hutan dan kekeringan yang makin sering terjadi akibat perubahan cuaca juga mempengaruhi habitat satwa dan tumbuhan, sehingga mempercepat penurunan populasi.Menanggapi situasi tersebut, pemerintah Indonesia meluncurkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025--2045 sebagai panduan strategis pengelolaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan. Dokumen ini dirancang untuk memastikan kelestarian ekosistem, spesies, dan keanekaragaman genetik, serta mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan berkeadilan.IBSAP juga menekankan pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan pengelolaan ekosistem darat dan perairan secara terpadu. Penerapan teknologi modern seperti Assisted Reproductive Technology (ART) dan biobanking menjadi bagian dari strategi pelestarian spesies langka seperti badak sumatera. Selain itu, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat adat, dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan konservasi.Tantangan konservasi tidak hanya bersifat ekologis tetapi juga ekonomi dan sosial, sehingga dibutuhkan pembiayaan inovatif dan kebijakan yang mendukung. Skema seperti green bonds dan insentif pelaku usaha yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan mulai diterapkan. Keberlanjutan konservasi akan bergantung pada bagaimana semua pihak dapat berperan aktif dalam menjaga kekayaan hayati agar tetap lestari.Kesadaran dan tindakan kolektif dalam menjaga keanekaragaman hayati tidak hanya melindungi alam, tetapi juga menjamin keberlangsungan kehidupan manusia di masa depan. Melalui implementasi IBSAP dan partisipasi masyarakat luas, Indonesia dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang berlandaskan pada keberlanjutan ekologis dan kesejahteraan bersama.

untuk mengetahui lebih lanjut kunjungi website di bawah ini

[https://www.bappenas.go.id/id/berita/peluncuran-ibsap-2025-2045-panduan-pengelolaan-keanekaragaman-hayati-untuk-wujudkan-visi-indonesia-emas-2045-lq4Ey]

[https://fwi.or.id/analisis-kebijakan-ibsap-2025-2045/]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun