Mohon tunggu...
Alycia Wilma
Alycia Wilma Mohon Tunggu... mahasiswi

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyatukan Rekayasa Perangkat Lunak dan Data Analytics - Sebuah Kebutuhan Mendesak

29 April 2025   00:45 Diperbarui: 29 April 2025   00:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era data besar (big data), kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (ML) telah menggeser paradigma pengembangan perangkat lunak. Artikel "Software Engineering for Data Analytics" oleh Miryung Kim (2020) mengangkat kegelisahan mendalam bahwa komunitas Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) belum cukup beradaptasi dengan kebutuhan dunia berbasis data. Ini adalah panggilan untuk tidak hanya menerapkan data analytics ke dalam masalah RPL, tetapi juga untuk merevolusi RPL itu sendiri agar mendukung pengembangan perangkat lunak berbasis data.

Perbedaan Fundamental: RPL Tradisional vs Pengembangan Berbasis Data

Miryung Kim secara tajam menunjukkan perbedaan mendasar antara pengembangan tradisional dan berbasis data. Dalam RPL tradisional, alur "develop-test-debug-repeat" terjadi dalam lingkungan yang terkendali dan terprediksi. Sebaliknya, dalam pengembangan berbasis data:

  • Data bersifat besar, tersebar, dan tak sepenuhnya terlihat di awal.

  • Penulisan uji (test) menjadi sulit karena ketidaklengkapan akses terhadap seluruh dataset.

  • Definisi kegagalan (failure) menjadi kabur.

  • Sistem runtime berlapis-lapis mengaburkan hubungan input-output secara logis.

  • Proses tracing data hampir mustahil tanpa alat bantu tambahan.

Ketidakmampuan melihat data secara utuh saat pengembangan mengakibatkan kepercayaan diri yang rendah dalam hasil analitik, sebagaimana diungkapkan para data scientist dalam studi Kim.

Tantangan Besar: Debugging dan Testing di Dunia Data

Penyesuaian teknik debugging dan testing terhadap sistem data-parallel seperti Apache Spark menjadi fokus utama Kim dan timnya. Proyek seperti BigDebug, Titian, BigSift, dan BigTest menghadirkan solusi inovatif:

  • BigDebug memperkenalkan breakpoint on-demand dengan overhead minimal.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun