Upacara Sekaten juga bisa diartikan sebagai bentuk upacara tradisional yang diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Upacara ini akan diselenggarakan dalam kurun waktu yang sama dalam satu tahunnya yaitu setiap tanggal 5 sampai 11 Rabi'ul Awal atau dalam kalender Jawa juga kerap disebut dengan bulan Mulud. Lalu untuk penutupan upacara Sekaten akan dilakukan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal yang ditandai dengan adanya upcara Garebeg Mulud.
2. Upacara Gerebeg
  Garebeg adalah upacara adat Kraton Yogyakarta yang diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun untuk memperingati hari besar Islam. Mengenai Istilah Garebeg,ini berasal dari bahasa Jawa "Grebeg", yang berarti "Di iringi para pengikut". Pengertian lain mengatakan bahwa Gunungan itu di perebutkan warga masyarakat ang berarti di Grebeg atau Garebeg.
Pelaksanaan upacara Tersebut bertepatan dengan hari-hari besar Islam seperti :
a. Garebeg SYAWAL
b. Garebeg Besar
c. Garebeg Maulud
3. Upacara Labuhan
   yaitu upacara melempar sesaji dan benda-benda Kraton kelaut untuk di persembahkan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Upacara tradisional Labuhan bermula sejak jaman Panembahan Senopati di mataram Kotagede.Upacara tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilanya dalam memimpin Kerajaan Mataram Kota gede,yang masih tetap dilestarikan oleh para raja-raja Kesultanan Yogyakarta.
Adapun Upacara Labuhan ini ada tiga jenis,yaitu :
a.Labuhan ageng