Mohon tunggu...
Alya Sabrina Putri Astika
Alya Sabrina Putri Astika Mohon Tunggu... mahasiswa

hobby saya suka bermain bulu tangkis, suka membuat kerajinan tangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KEBERAGAMAN ADAT DAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

12 September 2023   20:50 Diperbarui: 12 September 2023   20:58 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b.Labuhan Tengahan

c.Labuhan Alit.

4. Kesenian, Kuliner, Dan Transportasi di DIYogyakarta 

    Telah kita ketahui di atas, akan banyaknya hal budaya upacara adat yang ada di Yogyakarta, dan tidak di sangka lagi DIYogyakarta masih memanjakan setiap penghuni aslinya maupun wisatawan dengan adanya kesenian DIYogyakarta yang dapat selalu kita nikmati bersama dan akan menjadi milik kita bersama bangsa Indonesia.

5. Tumplak wajik

     Tumplak Wajik merupakan upacara yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan atau simbol sedekah raja kepada rakyat. Nantinya, gunungan tersebut akan dibagikan kepada warga pada upacara Garebeg. Dalam setahun sendiri Keraton Yogyakarta menggelar tiga kali upacara Garebeg yaitu Garebeg Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad, Garebeg Sawal menandai akhir bulan puasa, dan Garebeg Besar untuk memperingati hari raya Idul Adha.Karena dalam setiap Garebeg tersebut keraton selalu mengeluarkan gunungan untuk dibagikan, maka dalam setahun tiga kali pula Keraton Yogyakarta menggelar upacara Tumplak Wajik. 

Input sumber gambar
Input sumber gambar

6. Labuhan Parangkusumo

     Merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan untuk memohonkan doa keselamatan dan membuang segala macam sifat buruk. Upacara Labuhan Parangkusumo sering diidentikkan dengan legenda Ratu Pantai Selatan dan Panembahan Senopati. Labuhan sendiri memiliki makna membuang, meletakkan, atau menghanyutkan.Dalam pelaksanaannya, pihak Keraton Yogyakarya melabuh/menghanyutkan benda-benda tertentu yang disebut uba rampe labuhan di tempat-tempat tertentu atau yang disebut dengan petilasan.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

7. Siraman pusaka

Kamasan pusaka atau siraman pusaka adalah tradisi memandikan pusaka milik Ngarsa Dalem atau milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tradisi upacara ini diselenggarakan setiap bulan Sura yang diselenggarakan secara tertutup atau masyarakat umum tidak diperkenankan untuk menyaksikan upacara ini.Upacara ini bertujuan untuk menghormati dan merawat pusaka-pusaka yang ada. Dengan dibersihkan secara teratur tiap tahun, sehingga segala tanda kerusakan dapat ditangani segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun