Contoh Kasus Askesis dalam Kehidupan; Seorang pegawai sudah bekerja keras, namun tidak dipromosikan karena keputusan pimpinan berpihak pada orang lain.
1) Fortuna: Keputusan pimpinan, opini orang lain, dan hasil akhir promosi adalah hal di luar kendali kita.
2) Virtue: Sikap profesional, kerja keras, kejujuran, dan ketekunan adalah hal yang sepenuhnya dalam kendali kita.
Membedakan Sensasi dan Emosi
Salah satu kontribusi penting Marcus Aurelius adalah kemampuannya dalam membedakan antara sensasi dan emosi, yang merupakan fondasi penting dari berpikir positif.
Sensasi (Aisthesis), reaksi tubuh alami terhadap rangsangan luar seperti panas, dingin, sakit, lapar, takut, atau kaget. Bersifat netral dan spontan; muncul secara otomatis tanpa penilaian moral. Tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari sistem biologis manusia. Contoh, saat mendengar suara keras tiba-tiba, tubuh bereaksi dengan kaget itu adalah sensasi.
Emosi (Pathos), reaksi psikologis yang muncul setelah kita menilai sensasi tersebut secara mental. Dengan kata lain, emosi adalah penilaian (judgment) yang diberikan oleh pikiran terhadap sensasi. Bersifat tergantung pada cara berpikir kita, bukan semata-mata pada peristiwa atau sensasi itu sendiri. Marcus Aurelius dalam Meditations: "If you are troubled by anything external, it is not the thing itself that disturbs you, but your judgment about it." Dengan demikian, sensasi hanya pemicu awal, sedangkan emosi muncul karena cara kita menafsirkan sensasi tersebut.
Contoh Kasus dalam Kehidupan Sehari-hari; Seseorang di jalan menyalip kendaraan kita secara kasar
1) Sensasi: Jantung berdebar, adrenalin meningkat (reaksi tubuh alami).
2) Emosi tanpa latihan: Marah dan ingin membalas (penilaian tindakan orang itu menghina kita).