3. Capek Secara Emosional
Tekanan hidup yang terus datang bisa bikin seseorang merasa lelah, bukan cuma fisik, tapi juga secara mental. Dalam kondisi seperti itu, mendengarkan orang lain bisa terasa berat.
Padahal mendengarkan bukan sekadar diam, tapi juga butuh empati dan energi. Karena sedang lelah, kita pun jadi mendengar hanya sekilas saja, tanpa benar-benar hadir dalam percakapan.
Mendengarkan adalah salah satu keterampilan komunikasi yang paling penting. Kemampuan untuk benar-benar mendengarkan dengan penuh perhatian dan memahami apa yang dikatakan orang lain bisa membantu kita membangun hubungan yang lebih sehat, menyelesaikan konflik, dan mengambil keputusan yang lebih bijak. Sayangnya, banyak orang belum menyadari pentingnya keterampilan ini. Tak jarang, kita lebih fokus pada apa yang akan kita katakan selanjutnya daripada mencurahkan perhatian pada apa yang sedang disampaikan orang lain. Akibatnya, timbul kesalahpahaman, ketegangan, bahkan rusaknya hubungan.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi ini, mendengarkan menjadi tantangan tersendiri. Kita terbiasa dengan komunikasi instan---chat singkat, video pendek, dan notifikasi bertubi-tubi. Multitasking menjadi kebiasaan, dan fokus menjadi hal yang langka. Di tengah semua ini, hadir secara utuh untuk mendengarkan orang lain menjadi hal yang makin jarang kita lakukan. Padahal, mendengarkan bukan hanya soal telinga, tapi juga soal hati dan empati.
Lantas, bagaimana cara melatih diri agar bisa menjadi pendengar yang lebih baik?
Tips Menjadi Pendengar yang Baik
1. Hadir Sepenuhnya dan Penuh Perhatian
Langkah pertama adalah hadir secara utuh. Letakkan ponsel, jauhkan gangguan lain, dan fokuskan perhatian pada lawan bicara. Lakukan kontak mata, condongkan tubuh sedikit ke depan, dan tunjukkan bahasa tubuh yang terbuka. Anggukan kepala atau ucapkan respons singkat seperti "ya" atau "saya mengerti" untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar menyimak.
2. Tunda Memberi Tanggapan
Salah satu kesalahan umum adalah terlalu cepat menyela atau langsung memberi solusi. Cobalah untuk menahan diri. Biarkan orang lain menyelesaikan ceritanya sepenuhnya sebelum kamu menanggapi. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan didengarkan.
3. Dengarkan Emosi, Bukan Hanya Kata