Mohon tunggu...
ALWI HILIR S.kom
ALWI HILIR S.kom Mohon Tunggu... Guru - Alwi hilir

Guru TIK SMK KALPATARU JAKARTA, dan mahasiswa magister pendidikan agama Islam di UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI JAWA BARAT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi sebagai Penerapan Sains

21 Juli 2019   11:23 Diperbarui: 21 Juli 2019   11:29 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama-lama manusia berpikir dan menemuan alat sederhana dari pecahan batu untuk menangkap hewan dan menemukan api untuk memasak daging. Dalam proses yang lama sekali, baru ditemukan alat termasuk sederhana, dan setelah manusia maju, banyak ditemukan alat-alat yang praktis untuk menghantar panas, sehingga memasak makanan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. 

Sumber panas yang mulanya hanya api, setelah ditemukan listerik banyak alat yang ditemukan untuk mengolah beraneka macam kebutuhan, bukan saja, untuk urusan makan dan minum, bahkan penerangan, elektronik, otomotif, dll. 

Dapat disimpulkan bahwa teknologi dan hasil-hasilnya di samping harus mengingatkan manusia kepada Allah, juga harus mengingatkan manusia kepada  khalifah yang kepadanya ditundukkan(oleh Allah) segala yang ada dalam alam raya ini, Kalau alat atau mesin sebagai gambaran konkret teknologi, dapat dikatakan bahwa pada mulanya teknologi merupakan perpanjangan organ manusia, ketika manusia menciptakan pisau sebagai alat pemotong alat menjadi perpanjang tangan. Alat itu sepenuhnya tunduk kepada pemakai.

Kemudian teknologi berkembang dengan memadukan sekian banyak alat sehingga menjadi mesin Misalnya kereta api, mesin giling dll, semua berkembang, khusus ketika mesin tidak lagi menggunakan sumber energy manusia atau binatang, melainkan air, uap, air, api, angina, dll. 

Pesawat udara misalnya, adalah mesin, kini, pesawat udara tidak lagi perpanjangan organ manusia, tetapi perluasan  atau penciptaan organ manusia, bukankah manusia tidak memiliki sayap yang memungkinkan mampu terbang,,,,,??  Tetapi dengan pesawat ia bagaikan burung  yang memiliki sayap. 

Dari hari ke hari  tercipta mesin-mesin yang semakin canggih. Mesin mesin tersebut melalui daya akal manusia digabung . gabungkan dengan yang lainnya sehingga semakin kompleks Berdasarkan petunjuk kitab suci, seorang muslim  dapat menerima hasil hasil teknologi yang bersifat netral, dan tidak menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi manusia. 

Seandainya penggunaaan suatu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakkur, serta mengantarkan kepada keruntuhan nilai-nilai kemanuasiaan, maka ketika itu bukan hasil teknologi yang mesti ditolak, melainkan penggunaanya yang harus diperbaiki. 

Jika hasil teknologi sejak semula digunakan dapat mengalihkan manusia dari jati diri  dan tujuan penciptaanya, sejak itu pula kehadirannyan akan ditolak oleh islam. Karena itu, menjadi persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara menundukkan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi, dengan pemeliharan nilai-nilai fitrahnya Bagaimana mengarahkan teknologi yang dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai ketuhanan atau dengan kata lain  bagaimana memadukan piker dan zikir, ilmu dan Iman dalam perkembangan teknologi merupakan bagian yang harus direkayasa oleh para pakar dan ahli dari kalangan ummat islam yang berkompeten. 

Manusia diciptakan dengan sebaik- baiknya, derajatnya mulia dan telah diangkat dan ditinggikan kedudukan-nya, di antara makhluk-mahkluk Allah. Manusiapun diajarkan berbagai elemen-elemen alam lalu menyelidiki dan menggunakan benda-benda yang terpendam dalam bumi dan langit demi memenuhi kebutuhannya, nama-nama yang telah disebutkan di atas, memberikan indikasi tata- nama lewat manusia yang dapat di lihat dan dimengerti karakteristik- karakteristiknya dari

 benda-benda  tersebut. Yang demikian itu adalah jelas-jelas merupakan penghargaan yang sangat berarti bagi manusia, telah di angkat dan di tinggikan derajat anak-anak Adam

Wallahubissawab,,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun