Mohon tunggu...
alwafi usman
alwafi usman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo Everyone, Perkenalkan nama saya Alwafi Usman dan saya adalah mahasiswa dari teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Echinodermata: Makhluk Laut Purba yang Mengungkap Evolusi Bumi

28 April 2025   20:22 Diperbarui: 28 April 2025   20:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filum Echindermata. Sumber: Kompas.com

 Dalam ilmu Biologi, salah satu konsep penting yang diajarkan adalah klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem taksonomi. Proses ini memungkinkan kita untuk memberi nama dan mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri khas yang tampak. Salah satu tingkat klasifikasi yang cukup penting adalah phylum, yang mengelompokkan organisme berdasarkan struktur tubuh dan ciri dasar perkembangan mereka. Dalam konteks paleontologi, pemahaman tentang phylum sangat krusial untuk menganalisis dan mengidentifikasi fosil-fosil makhluk purba. Saya berpendapat bahwa topik ini sangat relevan karena melalui pemahaman tentang phylum, kita dapat memperoleh wawasan mengenai bagaimana kehidupan di Bumi berkembang, berubah, dan bertahan di tengah berbagai perubahan lingkungan yang ekstrem.


Salah satu filum yang sering ditemukan dalam studi fosil adalah Echinodermata. Echinodermata mencakup kelompok hewan laut yang memiliki tubuh simetris radial, seperti bintang laut, bulu babi, dan teripang. Ciri khas lain dari kelompok ini adalah struktur tubuh yang terbuat dari material berkapur. Apa yang membedakan Echinodermata dari filum lainnya adalah sistem pergerakannya yang menggunakan "kaki tabung" dan tidak memiliki kepala sejati (Brusca, 2003). Selain itu, Echinodermata juga memiliki sistem ambulakral yang memungkinkan mereka untuk bergerak, menangkap makanan, dan bernapas, yang menunjukkan tingkat kompleksitas tertentu dalam adaptasi mereka terhadap lingkungan laut.

Dalam catatan fosil, peran Echinodermata sangat penting, terutama dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Echinodermata berfungsi sebagai pembersih limbah dan sampah, berperan dalam ekosistem lamun sebagai bagian dari jaringan makanan, serta berfungsi sebagai herbivora, karnivora, omnivora, ataupun pemakan detritus. Keberadaan fosil-fosil Echinodermata dapat memberikan petunjuk yang berharga mengenai kondisi laut pada masa lalu, mengingat bahwa kelompok ini biasanya hanya ditemukan di lingkungan laut yang kaya oksigen dan relatif bersih. Oleh karena itu, fosil Echinodermata sering digunakan sebagai indikator untuk mengungkapkan kondisi lingkungan laut pada periode geologis tertentu.

Melalui fosil Echinodermata, para ilmuwan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana ekosistem laut purba berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Selain itu, karena struktur tubuh Echinodermata yang cukup kompleks, kelompok ini juga menjadi model yang baik dalam studi evolusi, terutama untuk memahami bagaimana organisme multiseluler beradaptasi dan berkembang menjadi bentuk kehidupan yang lebih kompleks. Penelitian mengenai evolusi Echinodermata juga memberikan wawasan tentang bagaimana spesies dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi dalam periode geologi yang panjang.

Memahami konsep phylum dalam paleontologi sangat penting, karena pemahaman ini bagaikan memiliki peta untuk menavigasi dunia kehidupan masa lalu. Dengan mengetahui karakteristik tiap phylum, kita dapat lebih mudah menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh dari fosil yang ditemukan. Namun, proses ini tidak selalu sederhana, karena sering kali fosil yang ditemukan sudah dalam kondisi yang rusak atau tidak lengkap, yang mengharuskan para peneliti untuk memiliki kejelian dalam mengidentifikasi phylum yang tepat. Bagi saya pribadi, tantangan ini justru menambah daya tarik dan kompleksitas dunia paleontologi.

Studi mengenai filum dalam paleontologi bukan hanya soal menghafal nama-nama ilmiah, tetapi lebih pada pemahaman mendalam tentang bagaimana kehidupan di Bumi berevolusi sepanjang waktu. Selain itu, pemahaman tentang taksonomi tidak hanya bermanfaat dalam ranah akademik, tetapi juga memiliki aplikasi praktis yang luas dalam bidang konservasi alam, pendidikan, serta penelitian lingkungan. Sebagai mahasiswa, saya merasa sangat penting untuk terus menggali ilmu mengenai fosil dan klasifikasi organisme hidup. Dengan pendekatan taksonomi yang sistematis, kita dapat memahami lebih dalam sejarah kehidupan yang tersimpan dalam formasi batuan purba. Semoga kita semua tetap bersemangat dalam mempelajari dan melestarikan warisan sejarah kehidupan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun