Mohon tunggu...
Alvin Dava Gibrani W
Alvin Dava Gibrani W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Program Studi Rekayasa Nanoteknologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lika-Liku Anak Kost di Surabaya

20 Juni 2022   13:16 Diperbarui: 20 Juni 2022   13:23 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Aku adalah mahasiswa Universitas Airlangga yang baru saja menjalani hidup sebagai anak rantau yang kurun waktu kurang lebih satu tahun. Perjalananku untuk bertahan hidup sebagai anak rantau tidaklah mudah dengan biaya hidup yang pas pas an. Banyak lika liku kehidupan yang aku alami. 

Pada Desember,2021 tahun pertama kalinya aku berpisah dengan orang tua dan keluarga untuk nge kost banyak cobaan yang telah kuhadapi. Aku bingung bagaimana caranya untuk mencari makan yang tergolong murah karena makanan di daerah tempat kost ku ini lumayan mahal, lalu bagaimana caraku untuk mengatur uang supaya bisa bertahan selama satu bulan. 

Seiring berjalannya hari aku menjalaninya dengan penuh perhitungan, mulai dari pengeluaranku untuk makan hingga membeli buku bacaan. Semua hal yang berkaitan dengan uang aku perhitungkan baik baik sampai sampai aku rela makan sekali dalam satu hari. 

Kehidupanku sebagai anak kost di Surabaya benar benar berubah jika dibandingkan dengan di rumah. Bisa dibilang aku menjalani habbit yang buruk sebagai anak rantau. Alhasil dengan kebiasaan burukku yaitu makan sekali dalam satu hari, aku sakit tipes, dan diare. 

Disini aku kebingungan karena aku benar benar hanya seorang diri di Surabaya. Aku tidak memiliki saudara satupun di sini. Untungnya ada teman dekatku yang menolongku untuk dibawa ke rumah sakit.

Dokter mengatakan bahwa aku kecapekan dan disuruh makan makanan yang sehat dan teratur. Dokter juga menjelaskan secara detail bahwa kebiasaan yang aku lakukan ternyata salah atau berdampak buruk bagi kesehatan. Lalu aku diberikan obat untuk diminum secara teratur dalam kurun waktu satu minggu.

Untungnya selama aku sakit, perkuliahan masih dilakukan secara daring atau online. Jadi, aku bisa mengikuti perkuliahan sembari aku sembuh dari sakitku. Temanku memberikan beberapa makanan dan vitamin untuk dikonsumsi supaya cepat sembuh. 

Pada saat aku sakit, aku tidak memberitahu orang tuaku karena aku takut beliau kawatir dengan kondisi yang aku alamin. Disamping itu juga aku tidak mau merepotkan beliau. 

Jadi bagaimanapun caranya aku harus bisa sembuh sendiri. Ini penyakit aku yang buat, maka aku juga yang harus menyembuhkan. Selama aku proses penyembuhan, aku dibantu dengan teman dekatku. Dia membuatkan ku makanan yang enak dan yang kusuka. 

Tidak hanya itu, dia memberikan ku semangat untuk sembuh dan membantuku dalam tugas perkuliahan. Ini perjalan selama satu minggu. Setelah aku merasa badanku mulai fit, aku memberikan dia beberapa reward atau hadiah sebagai ucapan terimakasihku kepada dia. 

Hari demi hari aku lewati dengan penuh kesedihan, karena ini pertama kalinya aku sendirian. Aku yang terbiasa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman teman SMA, rasanya kesepian untuk kali ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun