Mohon tunggu...
Alvina Talitha
Alvina Talitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Tertarik dengan pariwisata walaupun jarang berwisata.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ekowisata Bukan Sekadar Ekowisata! Sudah Tahu Kriterianya?

6 Desember 2022   08:50 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai negara yang sektor pariwisatanya menyumbang nominal besar untuk devisa negara, tidak heran Indonesia sangat peduli terhadap perkembangan dan keberlanjutan sektor tersebut. 

Berbagai stategi dan jenis wisata dibahas untuk menyesuaikan pariwisata di Indonesia dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Salah satu jenis wisata yang sedang menjadi tren sebagai upaya untuk mewujudkan konsep pariwisata berkelanjutan adalah ekowisata. 

Tren ekowisata tersebut ditandai oleh meningkatnya jumlah pecinta alam di Indonesia yang gemar melakukan panjat tebing, hiking, rafting, menaiki sepeda, berkemah, menikmati amenitas alami dan keunikan dari kebudayaan lokal (Butarbutar, 2013).

Apa itu Ekowisata?

The International Ecotourism Society (2015) menjelaskan bahwa ekowisata merupakan perjalanan bertanggung jawab ke kawasan alam yang melestarikan lingkungan, menyokong kesejahteraan masyarakat lokal, serta meliputi penafsiran dan edukasi. 

Melalui penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa ekowisata mengutamakan pelestarian lingkungan dan budaya lokal melalui minimalisasi dampak wisata terhadap aspek-aspek tersebut, mendukung kesejahteraan masyarakat lokal melalui partisipasi mereka dan manfaat ekonomi yang mereka dapatkan dari pariwisata, serta edukasi terhadap wisatawan dan masyarakat lokal mengenai konservasi (alam dan budaya).

Kriteria Ekowisata

Sehubungan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu aktivitas wisatawan untuk dapat dikatakan sebagai ekowisata, Hafild (1995) merangkumnya menjadi tiga dimensi, yaitu:

  • Dimensi konservasi, yaitu aktivitas wisatawan akan membantu upaya konservasi lokal dengan meminimalkan dampak negatif
  • Dimensi edukasi, yaitu dengan mengikuti aktivitas wisata tersebut, wisatawan akan belajar mengenai ekowisata serta kehidupan biologis dan sosial budaya lokal yang unik
  • Dimensi sosial, yaitu bahwa masyarakat setempat akan menjadi tokoh utama dalam pelaksanaan setiap kegiatan pariwisata

Permasalahan Umum Ekowisata

Sayangnya, pada masa di mana ekowisata saat ini menjadi tren yang banyak digandrungi wisatawan, tidak banyak dari mereka yang tidak sadar telah tertipu oleh embel-embel ekowisata dari destinasi wisata yang sebenarnya belum memenuhi kriteria tersebut. Destinasi-destinasi tersebut bisa jadi hanya menyajikan wisata alam. 

Namun, karena wisata alam sering dikenal juga sebagai ekowisata oleh masyarakat awam, arti sebenarnya dari ekowisata kebanyakan dipahami oleh orang-orang yang mendalaminya saja. Alhasil, walaupun memiliki artian berbeda, tidak cukup banyak orang yang tahu untuk menjelaskan perbedaan yang ada antara wisata alam dan ekowisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun