Mohon tunggu...
M Alvian Rizky
M Alvian Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Umum PK. PMII UNIKOM

saya suka menulis dan juga membaca buku, selain kegiatan tadi saya memiliki organisasi yang bergerak di bidang literasi masyarakat, karena membangun literasi ditengah masyarakat menjadi penting untuk memajukan peradaban manusia yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Santri dan Mimpi Merdeka

15 April 2024   13:35 Diperbarui: 15 April 2024   13:37 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adrian: (Menatap Reno dengan serius) "Ustad, apa yang harus kita lakukan untuk ikut berjuang demi kemerdekaan Indonesia?"

Ustad Agus: (Menepuk bahu Adrian) "Baguslah semangatmu, Adrian! Ada banyak cara untuk berjuang. Kita bisa membantu menyebarkan informasi tentang perjuangan kemerdekaan kepada masyarakat. Kita juga bisa belajar ilmu bela diri untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan."

Riyan: (Menambahkan) "Iya, Ren! Aku bisa menggunakan humor dan semangatku untuk membangkitkan semangat juang masyarakat!"

Hadian: "Dan aku bisa menggunakan logikaku untuk membuat strategi dan rencana perjuangan!"

Reno: (Berpikir sejenak) "Hmm, oke juga sih. Tapi, siapa yang mau ngajarin ilmu bela diri ke kita?"

Adrian: (Tersenyum) "Aku! Aku pernah belajar sedikit silat dari kakekku."

Riyan, Hadian, dan Reno: (Bersorak gembira) "Wah, keren banget! Yuk, ajarin kita juga!"

Adrian, Riyan, Hadian, dan Reno pun mulai belajar silat bersama. Tawa dan canda mereka memenuhi ruang kelas, diiringi semangat juang yang membara untuk membela kemerdekaan Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, keempat sekawan ini pun semakin aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka mengikuti pelatihan militer untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berperang. Mereka menyebarkan informasi tentang perjuangan kemerdekaan kepada masyarakat di desa-desa sekitar pesantren. Mereka bahkan terlibat dalam beberapa pertempuran melawan penjajah, menunjukkan keberanian dan kecerdasan mereka dalam strategi dan taktik.

Di tengah perjuangan yang penuh rintangan dan bahaya, persahabatan mereka semakin erat. Mereka saling menguatkan, saling menghibur, dan saling menyemangati. Mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan ini. Mereka memiliki satu sama lain dan mereka memiliki mimpi yang sama, Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Suatu hari, mereka mendengar kabar bahwa sekelompok penjajah akan menyerang desa mereka. Adrian, Riyan, Hadian, dan Reno pun segera menyusun rencana untuk melawan mereka. Mereka memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam silat, strategi, dan humor untuk mengalahkan penjajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun