Mohon tunggu...
alisia
alisia Mohon Tunggu... pelajar

penulis yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Apa Sesak ini Kutahan?

12 Maret 2025   11:24 Diperbarui: 16 Maret 2025   07:51 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan menulis puisi (Sumber: BAKTI NUSA)


Titah Terdahulu

Karya: Alisia Putri

Tubuh terjaga dari lelap yang hambar

Separuh raga berat meninggalkannya 

Harum dunia perlahan membelai sadar 

Kala tiba waktu suci menyongsong jiwa 

Dalam benak berkecamuk tanya, apa arti kehadirannya? 

Untuk apa sesak ini kutahan?

Kucari, semakin kucari tapi tiadalah kutemui

Hanya sepi yang mengurai sunyi

Sampai akhirnya di malam teduh, bisik lirih merangkul sanubari berkata;

Puasa datang, tak hanya sekadar menahan diri dari hasrat duniawi

Ia hadir sebagai titah bagi insan yang menggenggam keimanan

Tatkala umat sebelumnya agar kian melekat takwa di relung dada

Sahabat kompasianer, puisi ini menceritakan tentang seseorang yang tidak tahu akan mengapa dia harus berpuasa. Ternyata, jawabannya telah ada di dalam firman-Nya, yaitu di dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 183

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun