Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Polah Bapa Kepradah

24 Februari 2023   20:43 Diperbarui: 24 Februari 2023   20:53 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MD anak seorang (mantan) ditjen Pajak yang menganiaya D anak pengurus GP Ansor mencapai klimak dengan dicopotnya Ayah MD oleh menkeu dan kasusnya merembet ke tersangka lain (disarikan dari berbagai media)

Belajar dari pengalaman era kini banyak orang gampang viralkan sesuatu apalagi yang negatif. 

Baca juga: Pesantren Terakhir

Kasus penganiayaan "bukan lagi biasa' apalagi direkam dengan hp beberapa kasus korban luka sampai meninggal bila saya runut di Jogja sedang trend penanganan "klitih".

Nampaknya akarnya adalah kesombongan dari  anak muda dan pencarian jati diri yang keblinger tanpa tersalurkan arahnya.

Peran media massa(sosial) kekinian sejatinya bisa mengungkap "black cases" seperti ini.

Namun media massa(sosial)bisa jadi pemicu prilaku anak muda agresif apalagi orang tuanya punya kedudukan dan oranf kaya lagi belagu dam tidak benar pergaulannya.

Salah satu contoh di Jogja tertangkapnya para klitih (yang bela diri salah tangkap) karena aniaya anak anggota DPR kebumen hingga tewas masih berlanjut dipengadilan Jogja.

Salah satu contoh arogansi kaum muda yang bisa kita ambil contoh penyerangan dengan senjata tajam di titik nol jogja (sudah tertamgkap).

Beberapa contoh ini bisa jadi pelajaran buat kita tentang unggah ungguh,tata krama dan benar dalam bergaul.

Ketegasan 

Sungguh keputusan menkeu untuk copot jabatan bapak MD adalah patut ditiru oleh pejabat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun