Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Truck Hantu 2018, sebuah Novel Horor (6)

9 November 2018   20:07 Diperbarui: 9 November 2018   20:16 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cerita yang kemarin

Aku bahkan tidak mengerti mengapa bapak berwasiat untuk tidak mencari truck hantu itu yang konon memang benar-benar ada dan juga sangat menakutkan bagi pengguna jalan di sekitar kami, apakah pak lurah memendam rasa tentang truck hantu ini? Penasaran itulah kata yang benar aku pikirkan, ini tentang apa dan mengapa,

" bukan sekedar hantu mas" jawab bapak yang pernah aku tanya, seorang mantan pekerja dirumah pak lurah itu

" ini tentang apa mas?" tanyaku

" cerita dari dulu yang tidak akan terpecahkan oleh siapapun" kata lik Barji padaku.

"cerita kalau  aku  ini tentang realita sopir-sopir truck yang ugal-ugaan dan memakan korban banyak di sekitar perempata desa ini lik" jawabku dengan logika yang ada dalam benakku  tetapi apakah muskil dunia mereka "menabrak" dunia nyata manusia aku juga jadi ragu.

"terserah mas kalau masih percaya pakai logika, ini budi, rasa dan kepercayaan mas" jawab lik Barji lagi padaku.

"kepercayaan yang diterima mentah-mentah begitu saja lik?" tanya sedikit geram

" ngopi dulu saja mas gratis..jangan ngotot ini ada hubungannya dengan penguasa tempat ini juga" kata bapak pemilik angkringan itu entah mengapa sedikit membela lik Barji membuat aku sedikit rasanya di keroyok mereka berdua.

"penguasa tempat ini ?"jawabku kaget

"ya mas, gumuk yang dulu berhantu..." jawab bapak penjual itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun