Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Perburuan (29)

15 September 2017   22:16 Diperbarui: 15 September 2017   23:11 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perebutan kuasa dan kekuasaan 9

:Al-sayyid jumianto

Dentang itu kembali

Riuh rendah politik membuatku bertanya

Apakah harus lembaga hukum berpolitik?

Siapakah yang bermain politik DPR atau lembaga anti korupsi itu?

Maaf sebelumnya cerita ini tidak akan aku tulis tentang kedua lembaga ini, tetapi apakah kamu tidak sadar perburuanku kali ini menemukan sesuatu yang aneh dan nyata.

Fakta bahwa lembaga hukum bahkan pemegang jabatan hukum sekarang nyerempet politik bahkan "berpolitik" terang-terangan ada benarnya.

Perburuanku kali ini tetap berlanjut dan menemukan suatu jeda keadaan bahwa kita tetap memburu keadaan yang benar bukan aku sok moralis tetapi nyata.

Satu hari aku melihat ada seorang wanita paruh baya dimusim panen ini berjualan minuman dawet untuk para buruh, tekun menunggu rupiah demi rupiah, bahkan ada yang memberinya gabah tukar dengan dawetnya, inilah kehidupan rakyat kecil yang sempat aku buru mereka lepas hingar bingar politik dan kekuasaan diatas sana.

"Berapa segelas?" Tanyaku padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun