Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru 22, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

4 April 2016   19:20 Diperbarui: 4 April 2016   20:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bukan untuk penguasa

dan bukan untuk pengusaha

aku baru tahu jerit pilu,

pengorbanan untuk bangsa

tanpa  pamrih

*untuk  saudaraku di Kulon Progo yang terdampak proyek

berjuanglah!

 

Aku hanya bisa merasakan kepedihan mereka tanah mereka dan harpan mereka yang tergusur dalm bait puisiku ini, kan kutulis dalam lembaran digital di laptop kesayanganku ini, entah berapa  yang kutulis adalah rasa di dalam dadaku  ini.

Aku mau tidur besok bekerja tetapi tiba-tiba inbox medsosku dan sms di Hp membuat aku terjaga lagi,  siapa malam begini berulah pikirku dan aku segera melihat hp dan membaca sms ini.

“bukan maksud aku memaksa  kamu langsung menerima menjadi isti muda mas  Bejo  dik Biru, tetapi coba pikirkan kamu harus menghidupi mereka seorang diri dan kamu tahu sekarang hidup di Jogja ini” sms dari mba Sri istri mas Bejo sungguh membuat hatiku bertanya sebenarnya ini mba Sri yang tidak  bisa memberi keturunan mas Bejo ataukah mas Bejo sendiri yang senang  mempunyai istri lebih dari satu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun