Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Biru 18 [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

31 Maret 2016   20:05 Diperbarui: 31 Maret 2016   20:12 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakak mas harun yang pertama mas Bejo pengusaha kaya di Surabaya dan selalu berusaha menyenagkan bapak mobil kerap gonta-ganti  dan aku tahu dia selam hampri berkeluarga lima belas tahun belum punya anak!

Kakak mas harun yang kedua mas Beni seorang polisi yang bertugas di Semarang, keluarganya bahagia walau hanya punya anak satu ya Fitri ini teman sebaya dengan Dinda juga kelas satu sekolah menengah pertama di Semarang.

“mama beli soto ya?”

“ya tuh ini , mba Min bawa masuk ya?’

“ya mama aku ditinggal ini” celetuk Dion dan dia masuk bersama aku kedapur  sementara aku tengok kanan kiri bapak sama ibu kemana, tiba-tiba Ibu Fitri  yang menyapaku

“bapak dan ibu kondangan diantar mas Bejo dan mba ke   Depok ad a teman bapak yang mantu”


“’oh begitu?”

“bawa apa ini kok banyak?”

“Donat kesukaan Dinda dan Dion”

“aku juga mau “kata mba Fitri padaku

“aku juga beli soto nieh”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun