Mohon tunggu...
Almunauwar Bin Rusli
Almunauwar Bin Rusli Mohon Tunggu... -

Almunauwar Bin Rusli lahir di Kotamobagu 18 Februari 1994. Saat ini berstatus sebagai Mahasiswa Pascasarjana UII Yogyakarta Bidang Studi Islam Konsentrasi Pendidikan Islam. Almunauwar Bin Rusli tinggal di Perumahan Griya Tugu Mapanget Blok B2 Nomor 18 Manado, Sulawesi Utara. Kontak : 082292011859

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka di Negeri Serambi Madinah

15 Agustus 2014   23:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***
Denyut nadiku terhenti, ruang bathinku terasa kosong, hampa, penuh debu dan tak bertuan.Yaa, kebahagiaan yang ku rasakan pada sore itu seakan lenyap seketika di telan bumi, aku sangat merasa kehilangan saat itu, aku telah kehilangan ibu kandung yang senantiasa mendoakanku, aku kehilangan penghibur jiwaku ketika aku rapuh, aku kehilangan malaikat tanpa sayap yang selalu mendekap tubuhku dan membelai rambut panjangku. Sekilas aku terbayang oleh moment-moment indah yang sebentar lagi akan ku jalani. Sambil menahan isak tangis, aku pergi menjauh dari teman-temanku dan duduk menyendiri di sudut dinding ruang laboratorium sembari membuka foto tarakhir Mama di layar handphoneku. Dengan suara pelan aku mulai berujar…

“Ma, mengapa begitu cepat Mama pergi meninggalkan Noura?
“Mengapa Mama pergi pas di hari ulang tahun Noura?
“Apakah Mama sudah tidak sayang lagi sama Noura?!!! Jawab Maaaaaaaaa…
“Oh iya, tau nggak Ma, beberapa tahun yang lalu waktu Noura pergi ikut tes sendirian ke luar daerah, Noura hampir saja di perkosa di sebuah rumah oleh seorang lelaki bajingan. Noura di paksa untuk melayani nafsu birahinya, untungnya ada seorang pemuda tampan yang datang menyelamatkan Noura. Tapi, sampai saat ini Noura tak mengenal siapa dirinya. Noura sungguh shock pada malam itu Ma, Noura takut, Noura ingin memanggil Mama, Noura ingin memeluk Mama, tapi sekarang Mama sudah tidak ada.
“Ma, sebentar lagi Noura akan memakai toga dan baju sarjana, Noura ingin Mama ada di samping Noura pada saat wisuda, agar Noura bisa tunjukkin ke teman-teman bahwa inilah Mama yang sangat Noura cintai dan sayangi.”
“Ma, Noura ingin Mama yang memilihkan baju pengantin yang akan Noura pakai saat menikah nanti dengan pria yang Noura cintai, dan Noura ingin Mama melihat cucu pertama Mama yang insyaAllah akan lahir dari dalam rahim Noura.
“Ma, Mama dengarkan apa yang Noura katakan?” ucapku tanpa henti-hentinya meneteskan air mata.

Namun ku sadar, Mama takkan bisa lagi berkata-kata seperti dulu. Selamat jalan Ma, semoga Mama tenang di alam sana. Noura janji akan sering-sering berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir Mama. Sudah dulu yaa Ma, air mata Noura telah kering keronta, Noura harus mengikhlaskan semuanya. Tuhan, aku titip Mama. Semoga, Negeri Serambi Madinah tak lagi menggoreskan luka.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun