Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menggali Poin Sentral Visi Indonesia Jokowi

15 Juli 2019   22:08 Diperbarui: 15 Juli 2019   22:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase. olahan pribadi

Jelas sekali kesemua itu merupakan mega proyek yang menelan ratusan triliun rupiah bahkan bisa mencapai lebih dari ribuan triliun rupiah. 

Dalam hal terjadinya mark up proyek sekecil apapun yang lolos dari OTT KPK dan atau aparat penegak hukum yang lain, uang negara yang amblas bisa mencapai ratusan triliun rupiah, yang sebagian besar uang ini, jika tidak seluruhnya berasal dari utang jangka panjang yang perlu dibayar oleh anak cucu kita. Situasinya akan tambah parah jika juga terjadi kesalahan perencanaan yang fatal.

lihat juga: Rasionalisasi Warisan Utang Negara untuk Anak Cucu

Lihat itu KA Bandara Manggarai - Soetta. KA ini sangat sepi penumpang dan terus merugi. Ini bukan saja membebani PT KAI tetapi juga membebani APBN. APBN perlu selalu menyuntikan dana segar agar proyek prestisius ibu kota negara ini dapat bertahan hidup. 

Hal yang serupa terjadi juga di LRT Palembang. Biaya operasional yang sangat tinggi, penumpang sangat sepi, uang pemasukan sangat sangat kecil dan Pemda Sumsel menolak untuk diserahkan kewajiban pengoperasiannya. Proyek ini sudah tidak sanggup lagi membayar listrik PLN, klik disini. Banyak pihak yang memprediksi LRT Palembang ini segera akan menjadi besi rongsokan.

Dalam kedua kasus diatas, semangat Jokowi: 

"Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat," menjadi meleset.

Adalah PR Jokowi - Ma'ruf Amin untuk menjamin SETIAP RUPIAH uang negara tersebut. PR  yang gampang secara teknis tetapi super sulit secara politis. Akankah mimpi ini menjadi kenyataan? 

lihat juga: Yuk Kawal Visi Indonesia SICC Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun