Mohon tunggu...
Valdo AlMalik
Valdo AlMalik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

UAS, Izinkan Kami Pilih Jokowi

11 September 2018   14:57 Diperbarui: 11 September 2018   15:42 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lah ilmu saya, soal ekonomi ini ya tuan guru UAS. Sekarang, saya menghidupi satu istri dan dua anak saya.  Saya bukan PNS. Mencari reziki halal, dapat pagi habis petang. Hidup masih seperti main catur. Dibeli luncup, hilang kuda. Kuda dibeli, ratu terancam. Tapi saya coba juga berpandai-pandai.

Alhamdulillah, Rp.100.000,- sehari cukup bagi saya dan keluarga hidup diperantauan, di Kota Bogor. Dan anak saya bisa tetap sekolah.

Tapi yang saya pahami benar tuan guru ku UAS, bila krisis ekonomi datang mendera, Seperkasa Pak Soeharto pun orangnya, terbukti tak kuat dan terjungkal juga. Beliau sudah lah jendral, lima pula bintangnya. Semua tentu sepakat Pak Soeharto lebih hebat dari Prabowo yang bintangnya didapat via jalan tol cendana.

Waktu itu, Pak Soeharto sudah 'jalan pulang', sudah mendekat pada ulama cendikiawan islam, pak Habibie salah satu orangnya, tetap tak kuasa di tengah krisis ekonomi.  Padahal sudah panjang beliau menoreh catatan sejarah di NKRI. Dalam hitam maupun putih.

Karena tau rasanya krisis ekonomi, saya berharap semua kita terus berdo'a, krisis ini tidak terjadi seperti tahun 1998. Sementara sikap lain yang  terkesan ingin menangguk di air keruh, berharap pemimpin lain bisa merubah keadaan? Saya khawatir, merasa ini mulut singa, kita melompat ke mulut buaya. Apa ada yang lebih keras dari Pak Soeharto sekarang ni tuan guru ku UAS?

Dari ketiga hal itu, saya menilai Pemimpin seperti Jokowi masih ada sisi tegasnya, dan bila salah, masih lunak hatinya, hingga masih mungkin untuk dikritik, diingatkan, dirangkul untuk kepentingan umat.  Dari tuan guru, saya dengar juga beliau sudah mencoba mendekati tuan guru UAS. Tapi dengan alasan sendiri yang saya yakini kuat, tuan pilih untuk membuat jarak aman.

Jika tuan guru UAS hendak mengkritiknya secara terbuka, tuan guru tentu lebih faham cara yang pas untuk menyampaikannya. Jika beliau tak mendengar, tolong umumkan agar umat pun mengetahuinya.

Akhirnya, saya mohon izin dan keridhaan tuan guru UAS, mungkin ini juga akan mewakili umat islam Indonesia lainnya yang satu hikmat dengan saya, ingin terus belajar dari ceramah tuan guru UAS, namun di Pilpres 2019, mungkin akan bersimpang jalan & pilihan dengan tuan guru UAS yang kami cintai.

Mohon jangan pula kami dideportasi nanti dari barisan setia yang tetap ingin menyimak kaji-kaji mendalam dari tuan guru kami UAS. Apalagi jika kami di-do'akan masuk neraka pula, mohon jangan.

Semoga tuan guru UAS selalu dibahagiakan, diberi kesehatan, ilmu dan kearifannya semakin ditajamkan oleh Allah, semata-mata untuk kemaslahatan seluruh umat, Amin Ya Rabbal'alamin. Wassalamu'alaikum, warahmatullahi, wabarakaatu ya tuan guru ku Ustadz H. Abdul Somad Batubara, Lc.,Ma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun