Misalnya, ketika masyarakat menilai bahwa kejujuran adalah nilai utama, maka sistem akuntansi yang dihasilkan pun akan menekankan transparansi dan akuntabilitas. Tetapi jika orientasi utama adalah laba tanpa batas, akuntansi bisa berubah menjadi alat pembenaran manipulasi angka.
Dengan demikian, hubungan manusia dan akuntansi bersifat dialektis keduanya saling membentuk dalam proses kehidupan sosial.
- Ontologi Akuntansi sebagai Ekspresi Jiwa Historis
Setiap praktik akuntansi memiliki akar historisnya. Ia lahir dari konteks sosial, budaya, dan ekonomi tertentu. Karena itu, akuntansi bersifat historis selalu berubah mengikuti dinamika nilai masyarakat.
Misalnya, akuntansi kolonial yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda menekankan kontrol dan kepatuhan. Sebaliknya, akuntansi koperasi yang berkembang di Indonesia menonjolkan nilai keadilan dan kebersamaan.
Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi bukan entitas universal yang netral, melainkan hasil dari pengalaman sejarah manusia. Ia adalah cermin dari "jiwa historis" masyarakat yang melahirkannya. Dengan memahami sejarah akuntansi, kita dapat memahami bagaimana nilai dan budaya membentuk cara manusia menghitung, mencatat, dan menilai kehidupan ekonominya.
- Kesimpulan Ontologis
Ontologi hermeneutik Dilthey menegaskan bahwa hakikat realitas manusia adalah kehidupan yang bermakna dan terus menafsirkan dirinya. Dalam konteks akuntansi, hal ini berarti bahwa sistem, laporan, dan praktik ekonomi tidak dapat dipahami tanpa melihatnya sebagai bagian dari kehidupan sosial manusia.
Akuntansi bukan sekadar alat teknis, melainkan cermin kehidupan yang mengekspresikan nilai, sejarah, dan kesadaran moral masyarakat. Melalui pendekatan hermeneutik, akuntansi dapat dipahami secara lebih utuh sebagai wujud kehidupan yang berbicara melalui simbol, bahasa, dan ekspresi sosial.
Aksiologi Akuntansi Hermeneutik Wilhelm Dilthey
Setelah menjelaskan dasar epistemologis dan ontologis, Wilhelm Dilthey menempatkan aksiologikajian tentang nilai sebagai puncak dari pemahaman manusia. Aksiologi hermeneutik berfokus pada bagaimana pengetahuan digunakan secara bermakna, bagaimana nilai dihidupi dalam tindakan, dan bagaimana makna moral hadir dalam kehidupan manusia.