Mohon tunggu...
Aliyanti Salsabiila
Aliyanti Salsabiila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Wisata Jutaan Kelelawar dan Ribuan Ikan di Gua Ngerong

29 Mei 2021   14:16 Diperbarui: 10 Juni 2021   17:16 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendopo/dokpri
Pendopo/dokpri

Mereka menyampaikan kurangnya sarana dan prasarana seperti fasilitas taman bermain untuk anak, karena sebagian pengunjung rata-rata juga membawa anak-anak. 

Menurut pengelola tempat wisata, dulu sudah pernah ada tempat bermain akan tetapi dirusak oleh tangan-tangan jail manusia yang tidak bertanggung jawab. 

Kurangnya lahan dan dana juga menjadi pertimbangan untuk membangun kembali taman bermain tersebut. Di Gua Ngerong juga sudah terdapat prasarana seperti mushola, pendopo dan panggung untuk mengadakan acara-acara penting, contoh acara yang selalu diadakan tiap tahun sekali yaitu sedekah bumi atau masyarakat sekitar menyebutnya "Manganan Ngerong". 

Tujuan diselenggarakan acara tersebut untuk melestarikan kebudayaan nenek moyang dan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas sumber air yang selalu mengalir. Sehingga ketika musim kemarau mata air tidak akan pernah habis dan masyarakat tidak penah mengalami kekeringan.

Lapak jualan Bu I'ik/dokpri
Lapak jualan Bu I'ik/dokpri

Salah satu pedagang yang saya wawancarai adalah Bu I'ik, warga sekitar yang berjualan ditempat wisata Gua Ngerong. 

Beliau sudah berjualan di sana sekitar 30 tahun lebih dan buka setiap hari mulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore tergantung tingkat keramaian pengunjung yang datang. Hari yang menurut beliau ramai pengunjung yaitu jumat pahing dan tanggal merah. 

Disana tidak hanya terdapat gua, namun juga ada punden yang setiap hari jumat pahing dikunjungi oleh peziarah. Pembangunan yang cukup pesat dirasakan oleh bu I'ik seperti adanya mushola, panggung dan pendopo. 

Sarana dan Prasarana yang harus diperbaiki yaitu sampah, kebersihan disini menurut beliau masih belum terjaga. Sampah sisa jualan dan pengunjung biasanya diangkut oleh satgas kebersihan desa Rengel. 

Untuk pembayaran petugas sampah ada iuran dari masing-masing pedagang, jadi setiap 1 minggu sekali para pedagang membayar iuran sebesar Rp 3.000. Pihak satgas mengambil sampah 2 minggu sekali dari tong-tong sampah yang berada di wisata Gua Ngerong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun