Mohon tunggu...
Puisi

Binasa yang Fana

24 Februari 2019   22:11 Diperbarui: 24 Februari 2019   22:38 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berangsur-angsur menghilang hingga tinggal debu dan sendu

menitipkan bunyi bunyian kenangan di tiap jejeran nada

awan kumulus yang ikut menjadi saksi siklus dirimu di hidup ku

mereka tahu bahwa kau binasa sementara.

Perkara renjana dan alasannya,

begitu rumit melebihi teori relativity

kata kata cinta yang selalu diselubungkan dalam konversasi

menawarkan untuk kembali

menawarkan untuk memberi arti

menawarkan untuk mengerti.

Pada akhirnya kau selalu binasa yang fana

pergi lalu tetap menyimpan hati di sela sela melodi arctic monkeys

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun