Mahasiswa KKN MIT 20 UIN Walisongo Semarang Posko 17 Melakukan Kunjungan ke salah satu UMKM lokal yang ada di dusun pancuran desa piyanggang Kec. Sumowono Kab. Semarang. Sebagai bagian dari program kerja Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 17 yang bertujuan untuk mendukung serta menjadi salah satu bentuk upaya nyata dari mahasiswa KKN untuk dapat mendalami potensi lokal yang ada di dusun pancuran desa piyanggang.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN mendapatkan kesempatan untuk melihat dan belajar secara langsung dalam proses pembuatan gula aren, mulai dari penyadapan nira hingga menjadi gula aren yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Proses ini menjadi pengingat penting untuk menghargai setiap tahapan agar menghasilkan sesuatu yang berharga. Seperti yang disampaikan Pak Slamet pemilik usaha gula aren yang ada di desa piyanggang,"Semua harus melewati proses untuk bisa berakhir manis mas, mba." ujar pak slamet sembari tersenyum "Buat gula ini juga harus sabar, karena nunggunya lama sama harus telaten, tapi sebanding dengan hasilnya." lanjut pak slamet.
Proses Pembuatan gula aren ini dimulai dengan penyadapan nira yang dilakukan oleh pak slamet pada pagi jam 9.00 wib dan di jam 12.00 siang, kemudian perebusan air nira yang dilakukan oleh bu slamet, "Waktu direbus gini, nira ini mesti dicampur dengan parutan batang nangka sama air kapur, biar bisa coklat warnanya, cantik gitu. kalo ngga nanti warna nya ga bisa coklat cantik gitu." ucap bu slamet sambil mengaduk nira yang mulai mendidih perlahan. Gula aren dimasak perlahan hingga mengental dan berubah warna menjadi coklat pekat. Setelah mencapai kekentalan yang pas, adonan manis tersebut langsung dituangkan ke dalam cetakan. Dibiarkan hingga mengeras, barulah gula aren siap ditimbang dan dikemas menggunakan plastik.
Dalam kunjungan tersebut Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 17 mulai menanyakan mengenai sistem penjualan gula aren. Kemudian pak slamet sebagai Pemilik usaha menjelaskan, "Gulanya biasanya dijual ke pasar sumowono kalo sudah terkumpul banyak sekitar 10 kilo, tapi juga banyak ko mba yang dateng kerumah langsung buat beli gula aren"Pak Slamet juga menambahkan, jika gula aren dijual ke Pasar Sumowono, harga jualnya akan disesuaikan dengan tambahan ongkos pengiriman, sehingga menjadi Rp22.000 per kilogram. Sementara itu, untuk pembelian langsung di rumah, harga tetap Rp20.000 per kilogram.
Kegiatan pengamatan yang dilakukan mahasiswa KKN ini mendapat sambutan positif dari Pak Slamet dan ibu selaku pengrajin sekaligus pemilik usaha gula jawa yang ada di dusun pancuran desa piyanggang. "Saya senang dapat memperkenalkan sekaligus mengajarkan proses pembuatan gula jawa kepada mahasiswa KKN. Harapannya, semoga dengan adanya mas mba kesini dapat memberikan dampak positif bagi usaha kami sehingga penjualan juga dapat meningkat," ungkapnya.
Sementara itu, Menurut salah satu anggota KKN MIT UIN Walisongo Semarang Posko 17, Alda Aulia Annas, mahasiswa Perbankan Syariah (FEBI) yang sekaligus sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti kunjungan UMKM tersebut, turut memberikan tanggapan. "Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mahasiswa KKN dapat mempelajari nilai-nilai kearifan lokal, menyaksikan langsung proses pembuatan gula jawa, serta mengamati kendala yang dihadapi dalam produksinya," ujarnya.
Selain melakukan pengamatan, mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 17 juga berkontribusi langsung dengan membantu promosi produk UMKM gula aren milik Pak Slamet, Upaya ini  dilakukan dengan mendaftarkan usaha Pak Slamet ke Google Maps, sehingga lebih mudah diakses dan dikenal oleh masyarakat luas. Diharapkan langkah ini dapat memperluas jangkauan pemasaran sekaligus meningkatkan penjualan produk UMKM Gula aren lokal di desa Piyanggang. Kegiatan ini  disambut dengan hangat oleh pak slamet selaku pemilik UMKM gula aren di desa piyanggang dan merasa sangat terbantu dengan dengan inisiatif mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo posko 17 dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen yang lebih luas. "Alhamdulillah, Saya senang sekali, soalnya sekarang orang bisa lebih mudah menemukan usaha saya di Google Maps. Semoga dengan cara ini pembeli jadi semakin banyak," ungkapnya dengan penuh harap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI