Mohon tunggu...
Ali Rahman
Ali Rahman Mohon Tunggu... Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Aktif dalam upaya membangun komunitas UMKM naik kelas dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Kelahiran Diponegoro Baru (Refleksi 200 tahun Perang Jawa)

23 September 2025   07:28 Diperbarui: 23 September 2025   07:28 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Pangeran Diponegoro perlu menjadi bahan bacaan utama pelajaran sejarah NKRI (Sumber: foto pribadi)

Raden Mas Mustahar adalah nama kecil Pangeran Diponegoro.  Sosok Mustahar kecil diasuh dan dibesarkan oleh sang nenek, ratu ageng tegalrejo yang telah membentuk karakter utama seorang Diponegoro. Tidak akan sempurna memahami sosok Pangeran Diponegoro tanpa menyelami dan memahami pendidikan masa kecil yang ditanamkan oleh Sang nenek.

Kepergian Ratu Ageng yang tidak lain adalah  ibu Sultan Hamengkubuwono II dari istana kesultanan yogyakarta adalah jalan takdir yang turut mengawali penguatan karakter Rade Mas Ontowirjo.  Diponegoro kecil dibawa oleh Sang Ratu ke Tegalrejo karena Sang Ratu sudah tidak sejalan dengan pemikiran dan tindak tanduk Sang Sultan yang notabene anaknya sendiri dalam menjalankan pemerintahan kesultanan jogjakarta.

Akhirnya Sang Ratu memilih tegalrejo untuk dijadikan tempat terakhir pengabdian bagi dirinya.  Sekaligus tempat awal bagi Sang Diponegoro untuk menguatkan jatidiri sebagai calon pemimpin besar yang akan melakukan perubahan besar di tanah jawa. Gembelengan sang nenek yang selalu mendatangkan para kiai, telah membentuk kematangan jiwa Diponegoro.  Berbagai acara keagamaan selalu di gelar di pedukuhan tegalrejo.  Sehingga suasana inilah yang akan membentuk kedekatan Diponegoro dengan para kiai dan pesantren di tanah jawa.

Kisah utama yang selalu di tanamkan oleh Ratu Tegalrejo kepada Diponegoro remaja adalah kisah kepahlawanan Hamzah R.A. Sang Paman Nabi Muhammad SAW.  Bagaimana Keberanian dan keperwiraan Hamzah r.a. dalam mengawal dakwah nabi muhammad SAW. Kisah Hamzah RA adalah kisah pertama dan utama yang telah membentuk dan menumbuhkan jiwa keperwiraan pada diri Pangeran Diponegoro.

Kegemaran Diponegoro Muda

Kehidupan istana yang penuh intrik dan semakin kuatnya pengaruh Belanda kepada sultan telah menyebabkan tumbuh suburnya rasa benci Pangeran Diponegoro kepada belanda.  Seorang Sultan lebih berperan sebagai kepanjangan tangan Belanda dalam segala hal.  Sultan hanya sebagai simbol budaya dan politik hindia belanda demi melegitimasi pengaruhnya di tanah jawa.  Sehingga kerap kali keputusan sultan banyak membuat rakyat semakin berat menanggung beban hidup.

Diponegoro muda lebih senang berinteraksi dengan rakyat di luar istana.  Kegemaran Diponegoro menyambangi pedukuhan dan tidak segan dalam membantu rakyat dipedesaan.  Perilaku tersebut telah menguatkan kecintaan rakyat kepada Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro sangat mahir dalam urusan pertanian khsusnya budidaya padi.  Sehingga beliau telah menjelma menjadi juragan padi terkemuka dengan gudang-gudang padi besar di tegalrejo.

Sang Pangeran muda juga punya kegemaran silaturahim dan menimba ilmu dengan kiai-kiai di pesantren sekitar jogja.  Bahkan sampai ke ponorogo. Pangeran Diponegoro pernah mondok dan berguru pada Kiai Taftazani di Kertosono (dekat Kediri) serta belajar tafsir Jalalain dengan KH Baidlowi di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Pangeran Diponegoro juga tercatat pernah belajar di Pesantren Gebang Tinanar di Ponorogo di bawah asuhan Kiai Hasan Besari.  

Selain belajar kepada para kiai, Sang Pangeran sangat mengemari lelaku tirakat dan semedi.  Salah satu tempat tirakat yang menjadi favorite Pangeran Diponegoro adalah Gua Selarong.  Kelak lokasi tersebut akan menjadi basis perlawanan Sang Pangeran dalam mengobarkan perang jawa.  Ajaran tarekat sattariyah telah membentuk dan menyertai perjalanan perang Pangeran Diponegoro.

Dari itu semua titik tolak utama lelaku ilmu dan tirakat Pangeran Diponegoro tidak terlepas dari ajar utama yang ditanamkan sang nenek, yaitu Ratu Ageng Tegalrejo.  Melalui ajaran beliaulah, Diponegoro muda telah mendapat gambaran peta jalan hidup yang harus ditempuh untuk menjalani takdir sebagai pahlawan besar yang akan mengubah sejaran nusantara.

Pemicu Perang Jawa yang monumental

Pangeran Diponegoro pemantik utama semangat perang jawa yang telah melahirkan banyak peristiwa besar setelahnya (Sumber foto: wikipedia)
Pangeran Diponegoro pemantik utama semangat perang jawa yang telah melahirkan banyak peristiwa besar setelahnya (Sumber foto: wikipedia)

Dominasi pengaruh Belanda menyebabkan rakyat semakin menderita karena telah dijadikan objek pemerasan.  Pemerintah kerajaan membuat kebijakan dengan mengizinkan perusahaan asing bisa menyewa tanah untuk kepentingan perkebunan. Pada umumnya, tanah ini disewa dengan penduduknya sekaligus. Alhasil, para petani harus menjadi tenaga kerja paksa di atas lahan mereka sendiri.

Penderitaan rakyat semakin berat karena diterapkannya berbagai macam pajak.  Seperti pajak tanah, pajak halaman pekarangan, pajak jumlah pintu, pajak ternak, pajak pindah nama, dan pajak menyewa tanah atau menerima jabatan. Bahkan seorang ibu yang menggendong anak di jalan umum juga harus membayar pajak. 

Adapun sebab khusus terjadinya pernang jawa adalah terjadinya pematokan tanah oleh Belanda di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1825, Belanda dengan sengaja menancapkan patok-patok untuk membuat jalan di atas makam leluhur Pangeran Diponegoro. Hal itulah yang semakin membuat kemarahan Pangeran Diponegoro.  

Pada suatu hari di tahun 1825, Smissaert (Jonkheer Anthonie Hendrik Smissaert seorang residen Yogyakarta) dan Patih Danurejo memerintahkan anak buahnya untuk memasang patok dalam rangka pembangunan jalan baru. Pemasangan patok ini telah secara sengaja melewati pekarangan milik Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa izin. 

Para pengikut Pangeran Diponegoro kemudian merespon pemasangan patok jalan dengan mencabuti patok-patok dan menggantinya dengan tombak-tombak mereka.  Hal ini sebagai simbol perlawanan terhadap Belanda. Berita insiden patok ini dengan cepat menyebar dan viral di tengah masyarakat.  Sehingga pada titik inilah menjadi pemicu Perang Diponegoro atau perang jawa pada tanggal 20 Juli 1825.

Dampak Penting Perang Jawa

Setelah ditangkap oleh belanda di Magelang dengan siasat picik dan memalukan, Pangeran Diponegoro sempat ditahan di Gedung Karesidenan Semarang yang berada di daerah Ungaran.  Selanjutnya dibawa ke Batavia pada 5 April 1830 dengan menggunakan kapal Pollux. Pangeran Diponegoro tiba di Batavia pada 11 April 1830 dan ditawan di stadhuis sekarang namanya Museum Fatahillah. 

Selanjutnya Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Manado pada 30 April 1830 dan tiba pada tanggal 3 Mei 1830.  Sang Pahlawan Nusantara tersebut ditawan di Benteng Nieuw Amsterdam. Pada 1834, Pangeran Diponegoro dipindahkan lagi ke Makassar hingga beliau wafat di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Menurut beberapa catatan sejarah, perang Diponegoro (1825 - 1830) telah menyebabkan kerugian belanda hampir 20 Juta gulden.  Padahal pendapatan belanda dari hasil mengeksploitasi sumber daya alam dari seluruh tanah jajahannya setiap tahun berkisar 2 Juta gulden saja.  Sementara jumlah serdadu belanda yang tewas sekitar 8000 jiwa.

Adapun kerugian yang di derita penduduk jawa yang turut mendukung berkobarnya perang jawa.   Selain kergian jiwa yang mencapai sekitar 200.000 rakyat dan pejuang yang wafat, juga rusaknya perkampungan dan ladang-ladang pertanian.  Termasuk porak porandanya sebagian besar infrastruktur kesultanan jogjakarta.

Mengingat dampak parah akibat kerusakan perang jawa serta terkuras habisnya kekayaan belanda, maka lahirlah kebijakan sistem tanam paksa (cultur stelsel).  Kebijakan tersebut dibuat dengan satu tujuan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda untuk mengakselerasi akumulasi kekayaan belanda.  Maka dimulailah era kekejaman selanjutnya berupa kewajiban menanam komoditi kopi, teh, tebu dan komoditi penting lainnya yang laku di pasar eropa.  Rakyat di wajibkan bekerja di ladang-ladang pertanian secara paksa dan tanpa peri kemanusiaan.

Proses sortir biji kopi di sebuah pabrik kopi di Subang sebagai bagian dari proses bisnis cultur stelsel (Sumber foto: wikipedia)
Proses sortir biji kopi di sebuah pabrik kopi di Subang sebagai bagian dari proses bisnis cultur stelsel (Sumber foto: wikipedia)

Kekayaan yang dihasilkan dari sistem tanam paksa tersebut telah menyebabkan belanda menjadi negeri terkaya di eropa saat itu.  Namun kondisi kemakmuran belanda tersebut telah melahirkan ke gusaran beberapa pihak diantaranya eduard douwus dekker atau multatuli. Wujud protes kaum humanis belanda atas pelaksnaan sistem tanam paksa maka lahirlah buku  max havelar yang menjadi  pemicu kelahiran politik etis atau balas budi belanda kepada penduduk pribumi.

Sebagai dampak dari politik balas budi inilah banyak priyayi pribumi yang bersekolah di batavia hingga ke eropa/ belanda.  Maka bibit-bibit intelektual yang disemai itulah yang menjadi titik penting dalam melahirkan gerakan perjuangan kemerdekaan berbasis perang intelektual. Lahirnya organisasi Pergerakan kebangsaan oleh para pelajar dan sarjana generasi awal nusantara merupakan dampak lanjutan dari lahirnya politik etis.

Dampak penting lainnya selain melahirkan para intelektual pribumi generasi awal.  Pasca Perang Diponegoro, laskar dan satuan- satuan tempur Diponegoro yang tidak mau tunduk banyak yang bermigrasi ke Jawa Timur. Sehingga berdampak dalam melahirkan banyak kiai dan pondok pesantren besardi jawa timur hingga saat ini.  

Tumbuh suburnya pesantren-pesantren yang dibidani para komandan tempur Pangeran Diponegoro itulah yang kelak akan menjadi satuan tempur dalam perlawanan fisik babak berikutnya.  Kita mengenal laskar hizbullah, pasukan asybal dan resolusi jihad yang lahir untuk memicu semangat tempur dalam melawan belanda.  Berbagai satuan tempur itu kelak akan berkolaborasi dengan kaum intelektual yang berjuang di ranah diplomasi dan sistem politik dalam mengakselerasi lahirnya kemerdekaan Indonesia.

Melahirkan Diponegoro Baru

Raden Mas Mustahar telah lama wafat.  Perang yang dikobarkan telah berlalu 200 tahun yang lalu.  Tetapi spirit utama yang melahirkan perang akan terus abadi sebagai obor penerang bagi perjalanan sejarah NKRI.  Perang Diponegoro akan menjadi pengingat utama bagi kita semua terutama para pemimpin Indonesia saat ini dalam mengayuh bahtera NKRI.  Bahwa cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil dan merata.  Bahwa NKRI adalah negara berdaulat dan harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan seluruh bangsa di dunia.

Nilai-nilai utama yang membentuk karakter Raden Mas Mustahar hingga menjadi Pangeran Diponegoro adalah hal penting yang harus di contoh oleh setiap keluarga.  Bagaimana peran seorang ibu atau nenek ketika memberikan pelajaran hidup dengan memberikan "insight" berupa kisah-kisah kepahlawanan besar.  Dongeng atau story telling yang mengisahkan perjalanan hidup para pahlawan besar menjadi sangat penting.  Dengannya akan menumbuhkan imaginasi dan motivasi dalam perjalanan hidup seorang anak.

Palajaran sejarah para tokoh yang diajarkan di rumah dan di sekolah adalah hal penting yang harus di lakukan.  Revitaliasi model dan konten pelajaran sejarah harus dilakukan.  Jangan sampai belajar sejarah hanya belajar tanggal, tahun dan tempat kejadian.  Tetapi bagaimana kisah dalam sejarah para tokoh berhasil memberikan inspirasi bagi anak didik di sekolah.  Menghadirkan kisah herioik para pejuang lokal dan nasional menjadi sangat penting untuk diajarkan di bangku sekolah.  Termasuk menyelenggarakan berbagai gelaran sandiwara atau teaterikal di setiap sekolah dan kampus.

Rasanya tidak berlebihan jika revitalisasi sistem peng-ajaran sejarah perlu segera dilakukan.  Barangkali anak-anak di Bandung belum tentu mengenal Muhammad Toha.  Seorang pemuda pahlawan dari Bandung yang lahir di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Bandung pada tahun 1927. Ia dikenal karena aksi heroiknya dalam peristiwa Bandung Lautan Api di mana ia meledakkan gudang amunisi Jepang di Dayeuhkolot untuk mencegah pasukan Sekutu menguasai Bandung 

Termasuk barangkali siswa sekolah di madura belum tentu mengenal bahwa Abdul Halim Perdanakusuma ternyata dilahirkan di sampang madura. Kita tahunya Halim Perdanakusuma adalah nama salah satu nama bandara di Jakarta.  Abdul Halim Perdanakusuma (lahir 18 November 1922) adalah perwira Angkatan Udara (AURI) dan pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai salah satu perintis pembentukan AURI. 

Abdul Halim Perdanakusuma seorang tokoh penerbang indonesia yang terkenal di perang eropa (sumber foto: wikipedia)
Abdul Halim Perdanakusuma seorang tokoh penerbang indonesia yang terkenal di perang eropa (sumber foto: wikipedia)

Ia juga dikenal sebagai pilot handal pada Perang Dunia II di Eropa di bawah Royal Air Force (RAF) Inggris, di mana ia mendapat julukan "Si Jimat Hitam" karena selalu kembali dalam keadaan selamat dari 42 misi pengeboman. Halim gugur pada 14 Desember 1947 saat mencoba membeli perlengkapan senjata dari Thailand untuk kepentingan Indonesia.  Sungguh reputasi yang luar biasa dan hanya sedikit orang yang kehebatannya diakui bangsa eropa.

Untuk itu sudah saatnya sistem pendidikan baik di lingkungan keluarga dan sekolah utamanya kita tinjau ulang secara fundamental. Misi utama pengajaran sejarah adalah bagaimana lahirnya para diponegoro muda yang akan mampu membawa NKRI menjadi bangsa yang terhormat.  Sejarah NKRI harus ditulis dengan tinta emas oleh para diponegoro muda yang mencintai tanah nusantara demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Merdeka!!!.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun