Rasanya tidak berlebihan jika revitalisasi sistem peng-ajaran sejarah perlu segera dilakukan. Â Barangkali anak-anak di Bandung belum tentu mengenal Muhammad Toha. Â Seorang pemuda pahlawan dari Bandung yang lahir di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Bandung pada tahun 1927. Ia dikenal karena aksi heroiknya dalam peristiwa Bandung Lautan Api di mana ia meledakkan gudang amunisi Jepang di Dayeuhkolot untuk mencegah pasukan Sekutu menguasai BandungÂ
Termasuk barangkali siswa sekolah di madura belum tentu mengenal bahwa Abdul Halim Perdanakusuma ternyata dilahirkan di sampang madura. Kita tahunya Halim Perdanakusuma adalah nama salah satu nama bandara di Jakarta. Â Abdul Halim Perdanakusuma (lahir 18 November 1922) adalah perwira Angkatan Udara (AURI) dan pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai salah satu perintis pembentukan AURI.Â
Ia juga dikenal sebagai pilot handal pada Perang Dunia II di Eropa di bawah Royal Air Force (RAF) Inggris, di mana ia mendapat julukan "Si Jimat Hitam" karena selalu kembali dalam keadaan selamat dari 42 misi pengeboman. Halim gugur pada 14 Desember 1947 saat mencoba membeli perlengkapan senjata dari Thailand untuk kepentingan Indonesia. Â Sungguh reputasi yang luar biasa dan hanya sedikit orang yang kehebatannya diakui bangsa eropa.
Untuk itu sudah saatnya sistem pendidikan baik di lingkungan keluarga dan sekolah utamanya kita tinjau ulang secara fundamental. Misi utama pengajaran sejarah adalah bagaimana lahirnya para diponegoro muda yang akan mampu membawa NKRI menjadi bangsa yang terhormat. Â Sejarah NKRI harus ditulis dengan tinta emas oleh para diponegoro muda yang mencintai tanah nusantara demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Merdeka!!!.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI