Mohon tunggu...
Ali Rahman
Ali Rahman Mohon Tunggu... Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Aktif dalam upaya membangun komunitas UMKM naik kelas dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Srikandi Hijau MengEMASkan Indonesia

18 September 2025   09:40 Diperbarui: 18 September 2025   09:43 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perilaku manusisa yang berlebihan dalam mengkonsumsi pangan menjadi masalah serius sebagai sumber sampah (Sumber: greenpeace)

Jadi semua akan berputar dalam siklus industri yang akan terus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.  Sekali lagi kesadaran ini yang tidak mudah dibangun di setiap rumah tangga.  Perlu internalisasi nilai bagi segenap anggota keluarga dalam memperlakukan sampah. Internalisasi nilai dan penyediaan infrastruktur tempat sampah berbagai ketegori akan memudahkan perubahan perilaku (habbit)  dalam mengelola sampah di tingkat individu.

Bank Sampah Sebagai Tangga Pertama

Adanya kelembagaan bank sampah di setiap komplek perumahan adalah conditio sine quanon dalam menyelesaikan masalah sampah dengan pola pemberdayaan.  Perlu intervensi kebijakan pemerintah untuk tahap awal dalam memfasilitasi lahirnya Bank Sampah.  Modal gotong royong sebagai salah satu identitas bangsa nusantara yang bisa di "eksploitasi" untuk menumbuhkan modal sosial bagi lahirnya bank sampah.

Dan, ada satu lagi kunci kesuksesan bank sampah yaitu hadirnya "emak-emak" yang akan menjadi motor utama kegiatan bank sampah.  Emak-emak akan menjadi tenaga penggerak utama dari sukses atau  tidaknya kiprah bank sampah.  Peran strategis emak-emak selain membantu dalam meng-internalisasi kepedulian anggota keluarga dalam kegiatan pilih dan pilah sampah.  Tetapi juga sebagai srikandi hijau yang akan menjadi pengurus inti dalam kelembagaan bank sampah.

Ibu-ibu Srikandi Hijau menjadi motor penggerak utama dari aktivitas Bank Sampah (Sumber: foto pribadi)
Ibu-ibu Srikandi Hijau menjadi motor penggerak utama dari aktivitas Bank Sampah (Sumber: foto pribadi)

Para Srikandi Hijau itulah yang akan melakukan sosialiasi, edukasi dan tenaga penggerak dalam kepengurusan bank sampah. Kegiatan pemilahan, penimbangan dan pengadministrasian kegiatan bank sampah akan dilakukan oleh mereka.  Kegiatan pengumpulan sampah non organik dilakukan setiap minggu atau setiap bulan disesuaikan dengan volume rata-rata pengumpulan sampah di tingkat rumah tangga.  Jika anggota semakin banyak maka interval pengumpulan dan pengangkutan akan semakin sering.

Disinilah mulai akan terbentuk ekosistem bank sampah yang semakin produktif.  Ada nilai atau harga setiap kategori sampah yang dikelompokan.  Akumulasi dari nilai itulah yang akan menautkan program bank sampah dengan program Pegadaian mengEmaskan Indonesia.  Setiap anggota rumah tangga yang tergabung dalam Kelembagaan Bank Sampah akan memiliki buku tabungan emas.  Akumulasi rupiah yang dicatatkan dalam buku tabungan sebagai hasil penjualan sampah sesuai kategori sampah yang dihasilkan akan menjadi modal untuk membeli emas.

Sosialisasi Program Tabungan Emas dari Pegadaian kepada pengurus Bank Sampah Sariwangi (Sumber: foto pribadi)
Sosialisasi Program Tabungan Emas dari Pegadaian kepada pengurus Bank Sampah Sariwangi (Sumber: foto pribadi)

Kerjasama Bank sampah RW 16 Desa Sariwangi Bandung Barat dengan Pegadaian telah dilakukan untuk program tabungan emas. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Koperasi Warga Perumahan Bumi Sariwangi.  Dalam acara sosialsiasi tabungan emas disampaikan manfaat dan skema kerjasama yang bisa dilakukan bank sampah dalam mengadopsi sistem tabungan emas.

ESG Pegadian

Pegadaian sebagai BUMN tentu sangat concern dengan penerapan ESG (environmental, social dan governance).  Kegiatan sinergisitas antara Pegadaian dengan komunitas bank sampah merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ESG.  Pegadaian hadir untuk mengakselerasi dan memberikan insight kepada pengurus dan anggota bank sampah agar lebih peduli dengan lingkungan.  Termasuk adanya inovasi program pegadaian MengEmaskan Indonesia yang dikemas dalam program tabungan emas sebagai bentuk apresiasi Pegadaian dengan Bank sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun