Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Serba-serbi Livery MotoGP, dari Corporate Color, Sponsor, hingga Personalitas

10 April 2021   14:05 Diperbarui: 11 April 2021   02:02 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motor Angel Nieto mulai dipenuhi sponsor (Foto: motogp.com)

Pun dengan Yamaha yang muncul tahun 1992. Warna asli mereka sebetulnya biru, tapi karena digandeng oleh merek rokok Marlboro, motor yang dikendarai Wayne Rainey dan John Kocinski (dua-duanya dari AS) muncul dengan warna merah-putih.

Tim Ducati lebih beruntung, ketika mulai bergabung tahun 2003, mereka muncul dengan warna dominan merah yang merupakan warna kebesarannya. Beruntung karena sponsor yang digandengnya (rokok Marlboro) juga dominan merah, tinggal dikasih sedikit sentuhan warna putih.

Larangan Iklan Rokok

Memasuki tahun 2000-an, banyak negara yang melarang munculnya iklan rokok, termasuk dalam balapan motor. Sebagian tim yang bersponsor rokok harus memutar otak dan terpaksa ganti-ganti livery. 

Ducati misalnya, Hingga tahun 2020 sebetulnya disponsori oleh Marlboro. Saat tampil di sirkuit yang negaranya melarang iklan rokok (dan minuman beralkohol), tulisan 'Marlboro'-nya dihilangkan. 

Kadang diganti dengan barcode, ditempeli nama 'Ducati' sendiri, hingga diganti dengan 'Mission Winnow' yang tak lain dari tagline Philip Morris, perusahan produsen Marlboro. 

Ini pun akhirnya dilarang muncul. Hingga akhirnya, entah karena aturan yang makin ketat atau Marlboro yang merasa rugi, musim 2021 ini Ducati muncul dengan sponsor baru, Lenovo.

Beruntung bagi Ducati, mereka tak perlu lagi mengganti warna dominan motor mereka, karena Lenovo yang punya warna hitam sebagai identitasnya, tak meminta Ducati mengganti warna utama motor mereka, hanya menambahkan blok hitam dengan tulisan Lenovo saja.

Sementara tim-tim lain harus terus berganti-ganti warna mengikuti sponsornya. Setelah dengan Lucky Strike, Suzuki pernah 'membiru' ketika disponsori Telefonica (perusahaan telekomunikasi Spanyol), lalu birunya menjadi biru muda saat disponsori Rizla (rokok), dan akhirnya biru 'Suzuki' setelah tak menggandeng sponsor utama lagi hingga musim 2021 ini.

Honda juga begitu. Setelah era Rothmans berakhir, musim 1994 mereka kembali ke warna kebesarannya yaitu merah-putih-biru, sebelum akhirnya digandeng perusahaan oli Repsol sejak tahun 1995. Sejak itu, hingga kini, warna dasar Honda tak pernah lagi terlihat di tim pabrikan ini, dan yang melekat dalam ingatan adalah warna oranye-putih-merah yang merupakan warnanya Repsol.

Pun dengan Yamaha, setelah lama memerah karena Marlboro, motor mereka sempat menjadi perak musim 2003 saat disponsori Fortuna (rokok), lalu biru tua saat digandeng Gauloises (rokok) musim 2004 dan 2005, kemudian menguning tahun 2006 saat digandeng Camel (rokok), dan mulai sedikit menunjukkan warna dirinya (biru) saat disponsori FIAT (mobil) dengan mengabungkannya dengan warna putih. 

Dan mereka baru 'bener-bener' Yamaha yang biru setelah disponsori Movistar (Merek perusahaan milik Telefonica) dan kemudian menggandeng merek minuman energy Monster Energy hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun