Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lampard Dipecat Chelsea, Mau Nulis Buku Anak Lagi?

25 Januari 2021   22:27 Diperbarui: 25 Januari 2021   22:35 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Orang bertanya-tanya, apa yang dipikirkan Abramovich? Apa dia sudah kehabisan duit untuk membayar gaji pelatih top? Tapi ternyata tidak juga. Musim 2020/21, duit Abramovich menggelontor lagi untuk belanja pemain. Nama-nama besar dan mahal (juga yang belum terlalu besar tapi sudah mahal) seperti Timo Werner (47 juta pound), Hakim Ziyech (36 juta), Ben Chilwell (45 juta), Kai Havertz (72 juta), dan Edouard Mendy (21 juta).

Hasilnya? Jauh dari harapan. Modal sederet pemain baru itu, ditambah pemain lama yang masih punya nama besar, tak membantunya. Tengah musim ini, Chelsea masih tercecer di posisi ke-9.

Apakah nama-nama itu yang diinginkan oleh Lampard? Entahlah. Jangan-jangan juga itu maunya Abramovich. Yang jelas, sekarang, Lampard sudah resmi angkat kaki dari klub yang membesarkan namanya itu, termasuk memberinya pengalaman berharga menangani sebuah tim besar di Inggris.

Kabar yang santer terdengar, negosiasi dengan Thomas Tuchel sedang berlangsung untuk menggantikan Lampard. Dibandingkan dengan Lampard, Tuchel jelas jauh berpengalaman. Ia masuk kriteria pelatih besar seperti yang pernah direkrut Chelsea sebelumnya. Pengalamannya melatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain yang baru saja ditinggalkannya bisa jadi sebuah CV yang kinclong.

Terus bagaimana dengan nasib Lampard sendiri? Setelah pergi dari Chelsea, berlabuh di Manchester City lalu ke Amerika bersama dengan New York City, dan sebelum melatih Derby County, Lampard memang tak menganggur. Ia sempat menjadi pengisi acara TV Play to the Whistle. 

Karir lain yang pernah dilakoninya adalah sebagai penulis cerita anak-anak! Serius. Ia sudah menghasilkan serial buku Frankie's Magic Football sebanyak 18 seri! Dan tidak main-main, bukunya itu dipuji banyak orang, bukan karena ceritanya saja, tapi juga karena 'misi' memperkenalkan sepakbola kepada anak-anak yang dikandungnya.

Buku anak-anak karya Frank Lampard (sumber: frankiesmagicfootball.co,uk)
Buku anak-anak karya Frank Lampard (sumber: frankiesmagicfootball.co,uk)
Bagi saya, sebelum memutuskan apakah ia akan menerima tawaran menjadi pelatih klub lainnya, atau berbelok menjadi komentator TV seperti Jammie Carragher atau Rio Ferdinand yang sering dianggap bias dan condong ke mantan klubnya masing-masing, menjadi penulis buku anak-anak itu jauh lebih menarik. Ia tetap akan berada di dunianya, sepakbola, tapi tampil dengan cara yang berbeda. Tekanan tak terlalu banyak, dan citra 'netral' akan lebih terlihat. Meski ya, soal penghasilan memang mungkin tak terlalu menjanjikan.

Apapun pilihan Lampard setelah ini, kita lihat saja nanti. Termasuk apakah Thomas Tuchel akan mampu memuaskan ambisi Abramovich.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun