Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (13) Sel di Asrama

9 Desember 2020   08:08 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:47 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Banyak ya di sini?” tanya Gego lagi.

“Banyak…” jawab Soso. “Tapi lebih cakep lagi cewek Ukraina…”

“Masak sih?” tanya si Gego lagi, “Kayak apa mereka?”

“Cewekku orang Ukraina…” jawab Soso, “Nanti kapan-kapan kukenalkan kalian…”

“Wah, kamu punya cewek di sini?” tanya Si Seva.

Soso mengangguk, “Iya lah, aku kan sudah lama di sini, masak jomblo terus…” jawabnya.

“Waah, cariin aku dong, So…” kata Seva lagi.

“Lah katanya kamu pengen jadi Uskup. Jadi Uskup nggak boleh punya istri, kalau pendeta boleh…” timpal si Peta.

“Itu kan cita-cita bapakku…” jawab Seva, “Ibuku sih pengennya aku jadi pendeta biasa aja, biar dia juga bisa nimang cucu…” lanjutnya.

“Kau sendiri mau jadi apa So?” tanya Gego.

“Aku pengen jadi sastrawan…” jawab Soso, asal. Tapi mungkin juga bener, soalnya dia memang sedang keranjingan membaca karya-karya sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun