Mohon tunggu...
Aline Lintang
Aline Lintang Mohon Tunggu... Pemilik

Hallo ! Aku Lintang, seorang pengusaha, pecinta fashion dan kuliner. Lagi sibuk banget nih mengurus Beanshop, tempat di mana kamu bisa belanja baju kece sambil ngopi santai. Aku percaya kalau hidup itu harus dinikmati, jadi aku bikin tempat ini biar kamu bisa nemuin semuanya di satu tempat. Yuk, mampir dan rasain vibe-nya sendiri!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pengusaha Muda dan Gadis Pekerja Part 3

3 Oktober 2024   11:00 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:02 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : freepik.com

Lia mulai menjauhi Ryan. Setiap kali Ryan datang ke toko, Lia selalu berusaha menghindari tatapan matanya, bersikap dingin, dan membatasi percakapan mereka hanya pada urusan pekerjaan. Senyum yang biasanya mengiringi pertemuan mereka kini menghilang. Ryan, yang awalnya tidak menyadari perubahan ini, mulai merasa ada yang tidak beres. Ia merasakan ada jarak yang tidak biasa antara dirinya dan Lia, namun tidak tahu apa penyebabnya.

Setelah beberapa hari tanpa ada percakapan hangat antara mereka, Ryan mulai merasa tidak nyaman. Setiap kali ia datang ke toko, Lia bersikap kaku dan dingin. Ryan mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi, tetapi Lia terus menghindarinya. Ketika Ryan akhirnya mencoba mengajaknya bicara secara pribadi, Lia selalu menemukan alasan untuk menghindar.

Hari demi hari, Ryan merasa semakin tersiksa oleh ketidakpastian. Hingga akhirnya, saat ia sedang berada di kantor pusat, salah satu rekannya memberitahukan bahwa rumor tentang identitasnya sudah tersebar di antara para karyawan di toko. Itu menjelaskan sikap dingin Lia. Ryan terhenyak. Lia telah mengetahui rahasianya, dan itu jelas membuat Lia merasa kecewa.

Setelah mengetahui bahwa Lia sudah mengetahui identitasnya, Ryan merasa bersalah. Dia menyadari bahwa dia seharusnya jujur dari awal. Sekarang, rahasianya telah terungkap, dan hubungannya dengan Lia berada di ambang kehancuran. Ryan merasa perlu segera memperbaiki kesalahpahaman ini sebelum semuanya terlambat.

Suatu malam, setelah toko tutup, Ryan memutuskan untuk menunggu Lia di luar. Ketika Lia keluar dari toko, Ryan menghampirinya.

"Lia, kita harus bicara," ucap Ryan dengan suara yang tenang namun tegas. Lia yang terkejut melihat Ryan menunggunya, mencoba menghindar, tetapi Ryan memegang lengannya dengan lembut.

"Aku tahu kamu sudah tahu siapa aku sebenarnya," lanjut Ryan. Lia menatapnya dengan mata yang dingin, tanpa kata-kata.

"Aku minta maaf karena tidak jujur dari awal. Aku seharusnya memberitahumu siapa aku. Tapi percayalah, niatku bukan untuk menipumu. Aku hanya ingin mengenalmu tanpa ada beban status atau kekayaan di antara kita," jelas Ryan dengan penuh penyesalan.

Lia menatap Ryan, perasaan marah, bingung, dan sedih berkecamuk di hatinya. "Kenapa kamu tidak memberitahuku dari awal? Apakah kamu senang bermain-main dengan karyawanmu, Ryan?" Tanya Lia dengan suara bergetar. "Kamu pemilik perusahaan ini, Ryan. Aku hanyalah seorang karyawan yang berusaha bertahan hidup. Kita tidak berasal dari dunia yang sama."

Ryan terdiam, merasa terluka oleh kata-kata Lia. Namun, ia tahu bahwa Lia berhak marah. "Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku tidak peduli dengan status atau kekayaan. Aku tertarik padamu karena kamu, Lia. Karena kebaikan dan ketulusanmu. Aku takut kalau aku memberitahumu dari awal, kamu akan melihatku berbeda," kata Ryan, matanya menunjukkan ketulusan.

Namun, bagi Lia, dunia mereka terlalu berbeda. Lia merasa tidak pantas berada di dekat Ryan, apalagi memiliki hubungan lebih jauh dengannya. "Aku tidak bisa, Ryan. Aku tidak bisa berada di dekatmu lagi. Aku hanya ingin bekerja dengan tenang," jawab Lia dengan air mata yang mulai menggenang di matanya. Lalu, ia pergi, meninggalkan Ryan yang merasa hancur karena penolakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun