Surabaya, Alina Ruskamila
Seringkali kita tinggal di suatu tempat bertahun-tahun, namun tidak benar-benar tahu di mana batas wilayah desa kita sendiri. Padahal, mengetahui batas desa itu penting sekali, bukan hanya untuk urusan administrasi, tetapi juga untuk pembangunan, pembagian wilayah, hingga sekedar memahami ruang hidup kita sehari-hari. Sayangnya, banyak desa di indonesia yang belum memiliki peta batas desa yang jelas dan resmi.
Kita sering memandangpeta sebagai hal biasa, sekedargambar dengan garis-garis dan simbol. Padahal, peta adalah gambaran visual dari identitas suatu wilayah. Peta membantu kita memhami ruang, mengenali potensi, dan merencanakan arah pembangunan. Dari Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, kita bisa belajar bahwa peta bukan hanya dokumen teknis, tapi alat perubahan nyata.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), para mahasiswa berkolaborasi dengan warga dan perangkat desa untuk membuat peta wilayah desa, termasuk batas-batas dusun, fasilitas umum, hingga potensi lokal. Proses ini bukan hal yang mudah, karena selama ini belum ada peta yang terdokumentasi dengna baik di Desa Kedunggede. Namun justru dari kekosongan inilah semangat muncul untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Yang menarik, proses pemetaan ini bukan hanya soal teknis menggambarkan garis di komputer, tetapi juga survei lapangan, diskusi dengan warga, penelusuran dokumen, dan tentunya dengan sentuhan teknologi seperti GIS (Geographic Information System). Hasilnya bukan hanya satu peta, tetapi juga beberapa jenis, mulai dari peta administrasi, peta potensi, hingga peta infrastruktur. Semua dirancang dengan rapi, lengkap dengan legenda, skala, dan tata letak yang mudah dipahami semua orang.
Lantas, apa gunanya semua peta ini?
Banyak sekali. Perangkat desa bisa menggunakannya untuk perencanaan pembangunan. Anak-anak sekolah bisa belajar mengenali lingkungan tempat tinggal mereka. Para pemuda desa bisa merancang rute kegiatan sosial atau gotong royong, bahkan warga biasa bisa tahu dengan pasti di mana batas dusunnya.
Sudah saatnya kita memandang peta sebagai kbutuhan, bukan pelengkap. Sebab, dengan mengetahui batas wilayah kita sendiri, kita bukan hanya mengenal tempat tapi kita mengenal diri, komunitas, dan arah masa depan desa kita.
Dibimbing oleh: Umul Khasanah., S.Pd. , M.Lit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI