Menurut Ibnu Katsir, hijrah adalah langkah strategis Nabi untuk menyelamatkan dakwah dan umat Islam dari tekanan Quraisy. Beliau menegaskan bahwa hijrah adalah dasar pembentukan masyarakat Islam yang merdeka dan bermartabat. (Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-Anfal: 72)
Syekh Muhammad Abduh
Dalam tafsirnya, Abduh menekankan bahwa hijrah adalah simbol perlawanan terhadap kezaliman. Dalam konteks modern, hal ini berarti berpindah dari sistem yang menindas menuju sistem yang adil dan beradab.
Buya Hamka
Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menulis bahwa hijrah adalah perubahan total dari keadaan yang buruk ke arah yang lebih baik, baik secara pribadi maupun sosial. Buya Hamka mengaitkan hijrah dengan revolusi mental dan peradaban.
Hadis-Hadis Terkait Hijrah
- "Tidak ada hijrah setelah penaklukan (Makkah), tetapi yang ada adalah jihad dan niat."
--- (HR. Bukhari dan Muslim) - "Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya; dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah."
--- (HR. Bukhari)
Hadis ini menekankan bahwa hijrah bukan lagi soal geografis, tetapi transformasi moral dan spiritual. Nilai-nilai inilah yang harus dijadikan dasar dalam membangun masyarakat madani hari ini.
Kesimpulan
Hijrah Nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai fundamental yang menjadi fondasi masyarakat madani: keadilan, toleransi, solidaritas, dan transformasi sosial. Dalam konteks kontemporer, umat Islam dituntut menginternalisasi nilai-nilai ini dalam kehidupan pribadi dan sosial untuk membangun masyarakat yang lebih beradab, inklusif, dan berkeadilan.
Masyarakat madani bukan hanya cita-cita politik atau sosial, melainkan realisasi nilai-nilai Islam yang bersifat universal dan abadi. Hijrah adalah panggilan untuk berubah---dari kebodohan menuju pencerahan, dari perpecahan menuju persatuan, dan dari ketertindasan menuju kemuliaan.
Daftar Pustaka
- Al-Qur'an al-Karim
- Hadis Shahih Bukhari dan Muslim
- Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin
- Yusuf Al-Qaradawi, Fiqh al-Daulah
- Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir
- Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar
- Muhammad Abduh, Tafsir al-Manar