Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hakikat Perihalmu

29 April 2025   10:45 Diperbarui: 29 April 2025   10:42 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hakikat Perihalmu

Sebagai apa aku harus menyebutmu,
Kelu lidahku, jika hendak mengatakan selainmu.
Kau adalah kata tanpa huruf,
Mesti Kurapal, mendayu.

Dengan cara apa aku memanggilmu,
Sementara udara dari paru-paru,
begitu lamban melalui pita suaraku,
sebab tersumbat oleh alfabet namamu,
sepanjang rongga terukir penuh.

Baca juga: Puisi: Anomali Pagi

Lalu dengan apa aku menamaimu,
Sedangkan tangan senantiasa kaku;
... Ketika hendak menulis riwayatmu,
Sepenuh pikiran adalah gugusan indah namamu,
Seutuh hati adalah kelindan maksimum wajahmu.

Penajam Paser Utara, 2025
Ali Musri Syam Puang Antong.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Hanya Cinta

Baca juga: Sepasang Nyawa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun