Terkesima memandang
Tatkala kutatap seraut wajah
Meski samar
Kilau pesonanya tak pudar
Kerling mata indah
Memantulkan cahaya
Sinar rembulan menjadi redup
Malu menampakkan terangnya
Seketika lamunan tersentak
Ia menggenggam erat tangan
Lalu menuntun perjalanan letih
Ia mengajak bermain dibawah remang-remang cahaya malam
Gugusan bintang menyaksikan
Dua insan memadu kasih
Melanjutkan etape kisah
Yang dulu sempat tertunda
Malam kian larut
Semburat malam makin redup
Angin malam berdesir perlahan
Butiran-butiran air membentuk embun
Romansa belum juga usai
Semakin asyik dalam pergulatan asmara
Dua anak manusia
Menikmati keheningan malam menuntaskan hasrat
Penajam Paser Utara, 09.07.2020
Ali Musri Syam Puang Antong
*Baca juga puisi lainnya di sini*
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f04ab3cd541df29e031e883/tuhan-kali-ini-sajaÂ