Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bercinta dalam Temaram

10 Juli 2020   07:08 Diperbarui: 10 Juli 2020   07:57 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkesima memandang
Tatkala kutatap seraut wajah
Meski samar
Kilau pesonanya tak pudar

Kerling mata indah
Memantulkan cahaya
Sinar rembulan menjadi redup
Malu menampakkan terangnya

Seketika lamunan tersentak
Ia menggenggam erat tangan
Lalu menuntun perjalanan letih
Ia mengajak bermain dibawah remang-remang cahaya malam

Gugusan bintang menyaksikan
Dua insan memadu kasih
Melanjutkan etape kisah
Yang dulu sempat tertunda

Malam kian larut
Semburat malam makin redup
Angin malam berdesir perlahan
Butiran-butiran air membentuk embun

Romansa belum juga usai
Semakin asyik dalam pergulatan asmara
Dua anak manusia
Menikmati keheningan malam menuntaskan hasrat

Penajam Paser Utara, 09.07.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca juga puisi lainnya di sini*

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f04ab3cd541df29e031e883/tuhan-kali-ini-saja 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun