Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu Tak Bertepi

29 Agustus 2019   09:40 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rindu Tak Bertepi"

Aku mendambamu,
Sebab musababnya karena
"Dikelopak mata indah mu tersirat kebekuan"
Aku lelaki dewasa"
"Pencair magma feminim"

Secuil harapan,
Pikiran bertikai,
Cinta atau sekedar simpati.

Goresan pena,
Pada puisi terdahulu,
Aku baca berulang ulang.

Takdir memaksa,
Mendistorsi existensi,
Mendera bertalu talu.

Terjerembab,
Rindu tak bertepi,
Mencari penawar dalam kebisuan.

Jika tak kau sambut,
Lalu pada siapa aku datang,
Ku tak yakin engkau terbaik,
Namun Kupercaya engkau perawat rasa sayang ini.

Teluk Balikpapan 27 Agustus 2019
Ali Musri Syam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun